Intisari-Online.com -Seorang bocah kelas VI SDN 6 Rangkah Surabaya ramai menjadi perbincangan di media sosial. Bukan karena prestasinya di bangku kelas melainkan karena namanya yang unik: Alhamdulillah Anakku Lanang.
Dalam bahasa Indonesia berarti “alhamdulillah anakku laki-laki”.
(Baca juga:Pria Banyuwangi Bernama Tuhan: Suku Using Memang Tidak Mengenal Kata Tuhan)
Soal nama unik, Indonesia, bisa jadi, adalah gudangnya. Sebelum Elak, panggilan Alhamdulillah Anakku Lanang, media sosial Indonesia juga diramaikan oleh seorang pria Banyuwangi bernama Tuhan.
Dihimpun Kompas, selain Elak dan Tuhan, ini dia tujuh nama unik lainnya yang mungkin belum kita ketahui.
1. Saiton
Saiton adalah warga Lebong Siarang, Sukajaya, Palembang, Sumatera Selatan.
Saiton mengaku bahwa dirinya menyadari nama yang diberikan oleh orangtuanya menimbulkan persepsi sosok yang menyeramkan dan jahat di pikiran orang lain.
“Nama boleh seram, tetapi sifat janganlah seperti itu,” ujarnya bercanda.
2. Nabi
Di Pamekasan, Madura, ada seorang pria dengan nama Nabi.
Saat ditemui Kompas.com, Nabi yang baru datang dari mencari rumput untuk pakan ternaknya, terkejut.
“Nanti saya akan diapa-apakan karena nama saya Nabi,” ujar pria berusia 67 tahun itu.
Pria itu mengatakan, dia dilahirkan pada 1 Maret 1948, dan sang ayah langsung memberinya nama Nabi.
3. Andy Go To School
Di Magelang, Jawa Tengah, ada orang namanya Andy Go To School, biasa dipanggil Goto.
Goto mengaku, awalnya dia biasa saja dengan nama pemberian orangtuanya, Bulkin dan Nakimah, asal Dusun Kedung Rengit RT 01 RW 04, Desa Tegalarum, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Menurut ayahnya, kata Goto, nama panggilan Andy Go To School, diberikan agar dirinya rajin sekolah, tidak seperti kakaknya yang suka membolos.
4. Y
Ya, namanya hanya Y. Dua tahun lalu, dia sudah duduk di tingkat akhir SMK 2 Kota Yogyakarta.
Y mengaku, nama itu diberikan oleh ayahnya.
Dimulai ketika ayah dan ibunya berangkat ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Yogyakarta. Saat ditanya untuk mengisi akte kelahiran, sang ayah langsung menyebut nama Y.
Remaja kelahiran 7 Desember 1997 ini mengungkapkan, saat duduk di sekolah dasar (SD), banyak temannya yang mengejek namanya karena hanya satu huruf.
Berawal dari ejekan teman-teman itu, Y lantas bertanya mengenai alasan penamaan satu huruf ini kepada ayahnya.
“Saya tanya, kok diberi nama Y? Ayah bilangnya ini biar irit. Kan saya lahir tahun 1997, saat itu sedang krisis,” kata dia.
(Baca juga:Diberi Nama Abu Ivanka Gara-gara si Ayah Mengagumi Donald Trump, Bayi Ini Populer di Media Sosial)
5. Slamet Hari Natal
Lahir bertepatan dengan perayaan Hari Natal, seorang pria di Jalan Sangadi, RT 24 RW 8, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diberi nama Slamet Hari Natal.
Karena namanya yang tidak umum itu, Slamet yang biasa dipanggil Slamet Yesus itu sering merasa kesulitan saat mengurus administrasi.
“Setiap saya mengurus sesuatu yang membutuhkan KTP selalu begitu. ‘Ini sungguh-sungguh atau hanya main-main’,” kata Slamet menirukan ucapan petugas, saat ditemui di rumahnya, Selasa (27/12/2016).
6. Halimah Rus Tsunami
Perempuan yang kerap disapa Ami ini lahir sehari menjelang tsunami. Lalu nama diberikan lima hari setelah tragedi itu.
Halimah berarti anak cerdas, sedangkan Rus merupakan nama panggilan bidan yang membantu persalinannya.
”Melalui nama itu, saya dan suami ingin Ami (panggilan Halimah Rus Tsunami) menjadi anak pintar, berguna untuk orang lain, dan selalu mengingat kebesaran Tuhan. Bencana tsunami adalah bukti kebesaran Tuhan,” kata Siti Dahliati (39), ibunya.
Ami tumbuh sebagai anak yang ramah dan mudah akrab. Namun, dia juga kerap diejek teman-temannya karena namanya itu.
(Baca juga:Membicarakan Klender Mengingat Haji Darip, Jawara Lokal yang Begitu Menakutkan bagi Tentara Kolonial Belanda)
7. Es Bon Bon
Sebelumnya, Bon Bon bernama M Fadli, tetapi lantaran kerap menangis dan tak kunjung diam, orangtuanya mengganti namanya ketika berusia lima tahun. Sejak itu dia jarang menangis.
”Kata ibu, nama saya tidak usah diganti karena almarhum ayah yang kasih nama. Kadang-kadang minder juga sih, tapi ya sudahlah, biar saja. Lama-lama terbiasa,” ungkap Bon Bon.
Nama Bon Bon tidak jamak, tetapi mempunyai semangat yang serupa, orangtua ingin anaknya menjadi baik. (Kompas.com)