Karain adalah sebuah desa kecil khas Kappadozia yang mempunyai kapel-kapel atau kota-kota bawah tanah, sama seperti Uechisar, Avcilar, Cavusin, Avanos, Mustafapasa, Soganli, Kaymakli, atau Derinkuyu.
Baca juga: Awas! Selain Merapi, Inilah 4 Gunung Berapi Paling Aktif di Pulau Jawa
Jarang sekali orang menelusuri terowongan dan ruangan-ruangan dalam batu karang sampai di atas. Dari situ ia dapat menghitung gedung-gedung yang ada di Karain, yang menurut orang-orang di kedai minum terdiri dari: 3 buah mesjid, 300 rumah, sebuah monumen Kemal Ataturk, sekolah-sekolah dasar, gedung, kotapraja, kantor pos, bank cabang, perpustakaan-perpustakaan, rumah sakit, kuburan lama dan baru, tanah-tanah luas yang ditanami gandung, kentang bawang, semangka, apel, dan anggur.
Karain adalah sebuah tempat yang kaya, kata pria-pria pengunjung kedai minum dengan bangga. Inan Hueseyin menambahkan pula, bahwa semua orang Karain dapat membaca dan menuJis. "Orang Kafain; 100% bebas buta huruf!" katanya bangga.
Siang itu tidak semua pria hadir di kedai minum untuk menikmati teh, air jeruk, main domino, blak-gammon, atau main kartu lainnya.
Sebab 20 orang pria bekerja di Jerman, 23 orang di Prancis, 30 orang di Belanda, 100 orang Swedia, dan 10 orang di Australia. Jumlah semuanya 183 orang. jumlah tersebut tentu saja banyaks ekali artinya bagi sebuah kota yang hanya terdiri dari 300 keluarga.
Baca juga: 10 Danau Gunung Berapi Paling Menakjubkan di Dunia, 2 di Antaranya Ada di Indonesia Lho!
Inan Hueseyin becerita sambil menambah tehnya, bahwa ia telah bekerja selama 10 tahun di Nuernberg, Jerman Barat. Sekarang, anak laki-lakinya yang berusia 19 tahun mendapat izin kerja di Swedia selama 3 bulan.
Pemuda itu memperoleh dua pekerjaan sekaligus, yaitu sebagai seorang pelayan restoran di siang hari dan sebagai pelayan Hotel di maiam hari. Inan Hueseyin memperkirakan anaknya akan membawa uang sebesar 400.000 lira; yang.berarti 8.700 mark.
Itu berarti 100.000 lira dalam sebulan. Jumlah tersebut sungguh hebat, sebab 100.000 lira 'adalah jumlah" yang besar yang bisa memenuhi kebutuhan setahun bagi keluarga yang terdiri dari 5 jiwa.
Inan Hueseyin bukanlah seorang yang miskin, sebab ia menanamkan uangnya di dua buah rumah sewa di Kayseri. Ia pun mempunyai sebuah taksi.
Baca juga: Erupsi Gunung Agung: Apakah Debu Letusan Gunung Berapi Berbahaya Bagi Pesawat Terbang?
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR