Intisari-Online.com -Dunia militer, khususnya TNI memang lekat dengan kehidupan penuh disiplin, tegas, sigap, dan cenderung sangar.
Untuk menunjukkan sikap disiplin maka setiap ada pelanggaran disiplin dari seorang prajurit, dia akan ditegur dengan suara keras dan tegas sekaligus diberikan hukuman.
(Baca juga:Ahok Menghuni Rutan atau Lapas? Ini Perbedaannya)
Umumnya hukuman untuk menegakkan disiplin bagi seorang pranjurit bersifat mendidik.
Misalnya disuruh lari mengirati lapangan sepakbola 10 kali atau push up 500 kali.
Tujuan hukuman itu adalah untuk membentuk vitalitas dan stamina prajurit agar selalu dalam kondisi siap tempur.
Segala sesuatu yang berlangsung di kehidupan militer memang serba sigap, tegas, dan cekatan.
Dalam berkata-kata pun harus diucapkan keras-keras dengan wajah tegas dan pandangan mata tajam.
Maka tak mengherankan jika kombinasi dari ketiga sikap itu membuat wajah-wajah prajurit TNI bertampang sangar.
Tampang dan sepak terjang prajurit TNI yang sangar serta ganas itu mudah ditemui ketika RI masih di bawah pemerintahan Orde Baru.
Tapi setelah Orde Baru, TNI melakukan reformasi secara menyeluruh dan berhasil mengubah mentalitas dan sepak terjang para prajurit TNI menjadi lebih merakyat.
Upaya reformasi dan makin mendekatkan diri kepada masyarakat terus dilakukan TNI.
Salah satunya dengan acara open house.
Tujuan acara open house yang dilaksanakan di markas-markas satuan TNI untuk menunjukkan bahwa apa saja yang dimiliki TNI, seperti persenjataan, juga milik rakyat.
Dalam acara open house para prajurit TNI juga memiliki kesempatan unjuk gigi dengan menampilkan berbagai ketrampilan tempurnya di depan masyarakat.
Tujuannya agar masyarakat turut bangga karena memiliki prajurit-prajurit benteng negara yang mumpuni.
(Baca juga:Cerita Sudamala dan Erotisme Candi Sukuh)
Para anggota provost atau polisi militer TNI yang biasanya sangar dan garang pun menjadi personel militer yang lunak ketika sedang digelar acara open house.
Intinya dalam acara open house semua prajurit TNI bersatu dengan rakyat.
Sesuai jati diri prajurit TNI. Yakni dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.