Intisari-Online.com - Pemerintah Afganistan pernah menganugerahiseorang perempuan renta di sebuah desa di Afganistan medali Malalai karena keberaniannya.
Tak lain dan tidak bukan, perempuan itu adalah Bibi Feroza—demikian ia biasa disapa—nenek renta yang menjadi pemimpin keamanan desanya dari serangan tentara Taliban.
(Baca juga:Nenek 70 Tahun Ini Sudah 28 Tahun Tak Mengonsumsi Gula, Hasilnya Sungguh Luar Biasa)
Tak ada yang tahu pasti berapa usia Bibi Feroza. Beberapa memperkirakan 60 atau 70 tahun, itu terlihat dari wajahnya yang sudah mulai berkeriput.
Tapi jangan lihat wajah dan keriputnya, tapi lihatlah keberaniannya. Ia adalah pemimpin kesatuan polisi di kawasan Sistani, Provinsi Marjah, Afganistan, setelah anak lelakinya terbunuh.
Selain menjadi pemimpin keamanan di wilayahnya, ada cerita unik lainnya tentang Feroza.
Dua cucu laki-laki Feroza, Faizal Mohammeddan Sultan Mohammed, turut membantu perlawanan neneknya.
Dengan cepat layaknya seorang serdadu berpengalaman, kedua bocah itu sudah fasih melepas lalu memasang kembali sebuah senapan serbu Kalashnikov.
“Kelompok Taliban mengejek saya. Kata mereka, ‘Kamu sudah tak punya apa-apa, cucumu saja kau persenjatai’. Namun, pemerintah menang dan mereka yang kalah,” kata Ferozah.
Ada sebutan khusus Feroza bagi cucu-cucunya, yakni “pejuang sistani”, bocah serdadu yang keberadaannya melawan hukum internasional.
Sistani berada di garis depan antara zona padat populasi di tengah, tempat sebagian besar orang tinggal, serta area yang kosong di utara dan selatan.
Pascaperginya tentara Inggris dan pasukan asing lainnya pada akhir tahun lalu, keberadaan kelompok Taliban di Provinsi Helmand, Afganistan selatan, bertambah kuat.
Tak lagi khawatir akan serangan udara, kelompok Taliban melakukan penyerangan yang lebih besar dan memperluas kekuatan mereka sampai ke kota-kota terisolasi di wilayah utara provinsi tersebut, termasuk Sangin dan Musa Qala.
(Baja juga:Bikin Iri Hati! Meski Sudah 82 Tahun Nenek Ini Masih Hobi Ngebut di Jalanan)
Tak hanya itu, keberadaan Taliban juga menyulitkan proses perbaikan pembangkit listrik tenaga air di Kajaki.
Jika pembangkit tersebut beroperasi dalam kapasitas penuh, maka ada perubahan standar hidup yang signifikan di wilayah tersebut.
Tapi upaya Taliban itu bukan tanpa halangan. Banyak satuan kekuatan di Afganistan yang tidak ingin Taliban menguasai negara mereka, di antaranya adalah polisi-polisi lokal termasuk yang dipimpin oleh Bibi Feroza.