Sepuluh Nasihat untuk Suami-Istri Ini Dijamin akan Membuat Setiap Hari Kita Serasa "Bulan Madu", Salah Satunya Jangan Gampang Ngambek

Moh Habib Asyhad

Editor

Pisah Ranjang Memperkuat Hubungan Suami-istri?
Pisah Ranjang Memperkuat Hubungan Suami-istri?

Intisari-Online.com – Menurut penasihat perkawinan Frank S. Caprio M.D., ada sepuluh hal yang dapat diusahakan untuk mempertahankan suasana bulan madu antara suami-istri.

1.Jangan terlalu sering mengritik.

Sebaiknya Anda memahami psikologi pasangan Anda. Misalnya,kaum pria pada umumnya suka merasa dirinya penting, suka disanjung dan diberi semangat.

Dalam hal ini, banyak wanita yang membuat kesalahan fatal. Suami bukannya dinomorsatukan di dalam keluarga, malah diremehkan.

Di kalangan psikiater, istri-istri yang menguasai suaminya dikatakan "mengebiri" suaminya.

Ada pula kecenderungan pada wanita yang kurang disadari oleh pria. Mereka biasanya ingin merasa aman, merasa disayang dan dipandang ikut berjasa dalam sukses yang dicapai suaminya.

Mereka umumnya juga kurang suka dianggap "ibu" oleh suami. Sebaliknya, mereka justru ingin bisa mengagumi suaminya, menghargai kelebihan mereka sebagai laki-laki.

2. Kalau bertengkar, lebih baik memilih gaya diskusi.

Namun, kalau Anda merasa seperti akan "meledak", lebih baik jangan dulu membicarakan perbedaan pendapat itu.

Apalagi, umumnya perselisihan pendapat antara suami-istri hanya mengenai masalah-masalah yang kurang penting.

3. Dalam bercakap-cakap.

Sebaiknya keluh-kesah tentang penyakit, rekening tagihan dan segala macam kekhawatiran jangan diulang-ulang supaya percakapan bisa lebih menyenangkan.

4. Jangan gampang ngambek, memaki atau menyumpah.

Hentikan semua itu sebelum terlanjur menjadi kebiasaan.

5. Kalau suatu saat Anda dirundung kekesalan.

Pada keburukan-keburukan pasangan, cobalah meneliti kekurangan Anda sendiri.

6. Jika Anda mendengar kabar.

Misalnya ada yang melihat pasangan Anda berjalan berdua dengan orang lain (lawan jenis), usahakan jangan mengikuti dorongan spontan, yaitu curiga atau cemburu.

7. Bersenang-senanglah, tetapi bersama pasangan Anda.

Tanpa saat-saat menyenangkan yang dinikmati bersama, perkawinan akan terasa hambar.

8. Seandainya pasangan Anda menyeleweng, hadapilah masalah itu.

Seperti Anda merawat anak, suami atau istri yang sedang sakit.

Tak usah mencari pistol, minum obat tidur, bermabuk-mabukan atau minta cerai. Sebaliknya, pergilah ke penasihat perkawinan.

Yang jelas, pencegahan tentulah yang terbaik dan ini banyak tergantung pada pihak istri.

Soalnya, di dalam kehidupan berkeluarga ia merupakan "as"nya. Istri yang dapat menyadari persaingan dan ketegangan yang harus dihadapi suami biasanya menjadi istri yang lembut dan penuh toleransi.

9. Perkawinan sebaiknya dijadikan usaha bersama.

Bukannya arena untuk bersaing perebutan pengaruh. Cinta sejati lebih memikirkan dan mempertimbangkan kepentingan orang yang dicintainya.

10. Ketidakcocokan dalam hal seks, harus segera ditangani.

Umumnya ketidakcocokan ini timbul pada pasangan yang terus-menerus bertengkar. Istri yang frigid cenderung sadis dan rewel.

Suami yang kurang berhasil dalam hal seks ada kemungkinan akan dirundung penyakit kronis yang menghasilkan keluh-kesah berkepanjangan.

Untuk zaman sekarang, sebenarnya tak ada alasan bagi pasangan suami-istri untuk tak cocok dalam soal seks.

Soalnya, buku-buku mengenai seks yang pendekatannya ilmiah sudah cukup banyak. Lagi pula, ada psikiater jika masalahnya cukup rumit.

Artikel Terkait