Intisari-Online.com -Jika diamati lebih dalam, propaganda Korea Utara dan Kim Jong-un, termasuk sepakterjangnya, banyak meniru gaya pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler di era Perang Dunia II.
Cara Kim Jong Un melaksanakan parade militer, penataan gedung dan spanduk untuk propaganda, dan cara memanfaatkan media untuk propaganda, serta gaya tubuhnya, secara kasar mata, tampak sekali meniru era Hitler.
(Baca juga:Kian Panas! Korut Sebut CIA Kirim Mata-mata untuk Membunuh Kim Jong-un, Bayarannya Rp9,6 Miliar)
Propaganda yang dilancarkan Korut tampaknya juga bukan hanya untuk memompa semangat militer Korut, tapi juga mempengaruhi seluruh dunia.
Namun sesungguhnya propaganda yang dilakukan Korut adah untuk menakut-nakuti AS melalui ancaman serangan rudal nuklir.
Propaganda yang dikemas dalam bentuk video itu bahkan menggambarkan jika AS “sudah luluh lantak” karena serangan rudal nuklir Korut.
Dalam propaganda tayangan video singkat itu awalnya Korut memamerkan beragam persenjataan mematikan yang dimiiki.
Antara lain mulai dari latihan penembakan roket, penembakan persenjataan artileri yang melibatkan ribuan meriam lapangan dan tank, penembakan rudal yang diarahkan ke kapal-kapal perang AS, serta peluncuran rudal nuklir yang diarahkan ke AS lalu menghancurkan kota Washington.
Pemimpin Korut Kim Jong-un dalam video-video tayangan Korut selalu berwajah suka cita dan makmur tampak juga dalam video propaganda itu.
Khususnya ketika menghormat kepada sekitar 300 pucuk meriam kaliber 170 mm yang sedang ditembakan.
Propaganda yang dilancarkan Korut terhadap AS sebenarnya cukup berhasil .
Pasalnya sejumlah kota di negara bagian AS kemudian ramai-ramai melakukan latihan penyelamatan seolah ada serangan nuklir betulan.
Tidak hanya AS yang melakukan latihan simulasi serangan nuklir, Jepang yang juga sekutu AS dan sudah cukup berpengalaman dalam penanganan bencana nuklir, juga melakukan latihan untuk mengantisipasi ancaman nuklir Korut.
Untuk mengantisipasi serangan rudal ke Korsel, militer AS yang selama ini selalu memback-up Korsel juga telah memasang sistem pertahanan udara antirudal, Terminal High Altitude Area Defense (THAAD).
(Baca juga:Tewas Tertembak 23 Tahun Silam tapi Jantung Bocah Ini Baru Berhenti Berdetak Tahun Ini)
Sedangkan Australia yang merupakan sekutu AS sejak PD II, juga menyatakan kekhawatirannya terhadap ancaman rudal nuklir Korut.
Apalagi setelah Korut kerap menguji coba peluncuran rudal jelajah dan menayangkan video propaganda seolah-seolah sudah sukses menggempur daratan AS.
Seperti Hitler di era PDII, yang sukses mempengaruhi rakyat Jerman melalui tayangan yang bersifat propaganda, tampaknya tayangan propaganda yang dilancarkan Kim Jong Un juga sukses mempengaruhi rakyat Korut.
Bahkan sekaligus membikin gusar AS dan sekutu-sekutunya.