Mereka yakin, menyumbangkan organ-organ penting Nicholas adalah keputusan terbaik dan anaknya pasti mendukung keputusan tersebut.
(Baca juga: Saat Hidup Memberi Kesulitan, Ingatlah bahwa di saat Bersamaan Kita Juga Diberi Pilihan)
Selain Andrea, ada enam orang lain yang menerima organ-organ Nicholas. Hanya satu yang belum pernah bertemu dengan Green—karena harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Ketika pintu dibuka dan melihat keenam orang yang masuk ke ruangan, rasanya luar biasa, tak bisa digambarkan. Mereka tersenyum lebar, beberapa menangis karena begitu gembira dan juga berterima kasih,” kata Green.
“Hampir semuanya pernah berada pada titik di mana mereka tak punya harapan lagi untuk hidup … di situlah saya merasa betapa sangat berharganya sumbangan dari Nicholas.”
Setelah kematian Nicholas, Green setidaknya dua kali dalam setahun kembali ke Italia.
Di Negeri Pizza itu, ia mempromosikan pentingnya menyumbangkan organ. Belum lama ini ia bertemu dengan Maria Pia Pedala, salah satu penerima donor Nicholas pada 1994 silam.
Saat itu Maria tengah koma dan dokter memperkirakan akan segera meninggal dunia.
Transplantasi hati membuatnya kembali sehat dan dua tahun kemudian ia menikah yang disusul dengan kelahiran seorang anak laki-laki yang ia beri nama Nicholas.
(Baca juga: Ingin Melawan Kanker Prostat? Minum Saja Teh Hijau)
Nicholas, selain diabadikan sebagai nama jalan, taman, sekolah, monumen, pohon lemon, jembatan, amfiteater, kisanya juga diabadikan dalam buku dan film berjudul Nicholas’s Gift.
Bagi kedua orangtuanya, kebanggaan terbesarnya adalah yang disebut sebagai 'Efek Nicholas' yang mendorong peningkatan warga yang ingin menyumbangkan organ tubuh ketika meninggal dunia.
Lepas dari itu, kasus penembakan Nicholas belum bisa diungkan hingga sekarang: Entah perampok entah pembunuh bayaran yang menembaknya.
Yang jelas, kedua tersangka pelaku, Francesco Mesiano dan Michele Ianello, diadili dan ketika menjalani proses di pengadilan keduanya menyewa salah satu pengacara termahal di Italia.
Dua orang tua baik hati itu menduga, Mesiano dan Ianello mungkin saja bagian dari jaringan mafia Italia yang kesohor itu.
Source | : | kompas.com,dailymail.co.uk |
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR