Intisari-Online.com - Ketika dihadapkan dengan kesulitan, seringkali kita merasa hal buruk akan terjadi.
Rasanya sulit mengalahkan suara-suara dalam hati yang berisikan ketakutan dan kesedihan. Perasaan ini yang membuat kita percaya bahwa berada di zona nyaman adalah pilihan terbaik.
Saat rasa takut mengalahkan suara hati yang positif, inilah saatnya kita mencari sumber kekuatan dan cinta.
Kunci utama dari kekuatan dan cinta adalah komunitas. Berkumpul lah dengan orang-orang dengan pandangan yang sama dengan kita, yang bisa memotivasi kita untuk terus maju.
Kunci lainnya adalah spiritual. Tuhan menerima kita apa adanya, Ia juga selalu mendukung kita karena Ia tahu, kita bisa memberikan dan membagi yang terbaik bagi dunia.
(Baca juga: Yakinlah, Tidak Ada yang Mustahil Bagi yang Percaya kepada Tuhan)
Untuk selalu melangkah maju, kita juga butuh harapan.
Mantan presiden Amerika Serikat, Barrack Obama pernah berkata, “Harapan bukanlah optimism yang buta.
Harapan bukanlah mengabaikan besarnya tugas yang kita hadapi atau hambatan yang ada di jalan kita. Juga bukan duduk di pinggir atau menyingkir dari pertarungan.
“Harapan adalah hal di dalam diri kita yang selalu bersikeras, walaupun semua bukti mengatakan sebaliknya, bahwa sesuatu yang lebih baik menunggu kita jika kita memiliki keberanian untuk meraihnya, untuk berjuang, dan bertarung mendapatkannya.
“Harapan adalah kepercayaan bahwa takdir bukan ditulis untuk kita, tapi ditulis oleh kita sendiri, oleh laki-lai dan perempuan yang tidak puas dengan keadaan dunia seperti ini, yang memiliki keberanian, untuk mengubah dunia menjadi yan seharusnya.”
(Baca juga: Berharap, Percaya, Menerima, dan Bersyukur)
Saat hidup memberikan kita kesulitan, ingatlah bahwa kita selalu bisa memilih, apakah kita ingin menjalani hidup dalam ketakutan dan kesedihan.
Atau menjalani hidup dalam kedamaian dan harapan.