Baca juga: Si Manusia Kebal Itu Akhirnya ‘Kalah’ oleh Daun Kelor dan Batang Padi
Gejala yang akan timbul mulai dari diare, muntah-muntah, hingga kejang-kejang.
Tak hanya korban yang akan 'tersiksa', tapi juga sistem medis militer dan moral personel-personel di sekitar korban, yang tidak terkena racun.
Salah satu 'keunggulan' dari senjata ini adalah kemampuannya membunuh pasukan tanpa harus menghancurkan bangunan, tidak seperti penggunaan bom.
Jadi, kalau sampai senjata jarum ini digunakan, maka para tentara Nazi di Eropa Barat akan mati namun bangunana-bangunan akan tetap utuh untuk digunakan kembali.
Namun, apda akhirnya rencana ini dibatalkan karena beberapa kemungkinan kegagalan yang dianggap lebih mungkin terjadi.
Mulai dari tentara yang berada di dalam gedung atau menggunakan helm yang tidak akan tertembus oleh jarum.
Pada akhirnya Inggris menganggap rencana tersebut 'tidak ekonomis' untuk dijalankan.
Artikel ini tayang dalam buku "World War II Plans That Never Happened"(2012) berjudul Hujan Risin (halaman 52-53).
Baca juga: Dibunuh dan Jasadnya Diledakkan dengan Bom, Begini Akhir Tragis Wanita Simpanan Mantan PM Malaysia
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR