Advertorial

Jalin Cinta Terlarang dengan Pasukan SS Nazi, Tahanan Kamp Konsentrasi Ini Selamat dari Pembantaian

Tatik Ariyani
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Citronova mengakui bahwa dia akhirnya tumbuh untuk mencintai Wunsch, tetapi hubungan itu tidak akan pernah berhasil.
Citronova mengakui bahwa dia akhirnya tumbuh untuk mencintai Wunsch, tetapi hubungan itu tidak akan pernah berhasil.

Intisari-Online.com - Pada tahun 1933, rezim Nazi menguasai Jerman dan mereka mulai menyusun Undang-undang Nuremberg yangmelarang hubungan antara ras Arya dan Yahudi.

Sebuah novel baru dari Kate Breslin menjadi kontroversial karena bercerita tentang hubungan semacam itu.

Dalam novel itu, seorang komandan SS di kamp konsentrasi jatuh cinta pada salah satu tahanan.

Cerita itu sebenarnya benar-benar ada di Third Reich (Jerman saat rezim Nazi).

Baca Juga:Diklaim 100% Buatan Sendiri, Jet Tempur Iran Terbaru Justru Mirip Jet Tempur F-5 Tiger AS

Baca Juga:Kalah dalam Perang Vietnam, AS Terpaksa Buang Puluhan Helikopter ke Laut, Kenapa?

Helena Citronova adalah salah satu dari tahanan di Auschwitz.

Dia bisa menyelamatkan hidupnya dan keluarganya karena memiliki hubungan dengan seorang penjaga SS.

Dia tidur dengan Franz Wunsch dan akhirnya mengaku jatuh cinta padanya.

Baca Juga:Bayi Ini Dimasukkan ke Dalam Mesin Cuci oleh Pengasuhnya Agar Berhenti Menangis, Kejam!

Namun, awalnyaHelena hanya berhubungan dengan Franz untuk menyelamatkan hidupnya.

Citronova adalah seorang Yahudi yang tinggal di Slovakia.

Setelah dikirim ke Auschwitz, Citronova dipekerjakan di sebuah gudang besar yang dikenal sebagai 'Kanada' yang menjadi tempat menyortir barang-barang para korban sebelum dikirim ke Berlin untuk mendanai perang.

Baca Juga:Mantan Pengacara Akui Trump Perintahkan Bayar Rp1,8 Miliar ke Bintang Porno

Tahun 1942, Citronova bertemu Wunsch saat diminta bernyanyi untuk ulang tahun Wunsch.

Jika Citronova tidak mau, dia akan mati dan dia sudah terpilih pada hari itu.

Wunsch memberkannya sebuah surat yang mengatakan bahwa dia telah jatuh cinta padanya.

Citronova segera melenyapkan surat itu, tetapi begitu melihat kata 'cinta', dia mengurungkan niatnya.

Baca Juga:Kisah Stanley Hollis, Prajurit yang Tak Pernah Bisa Dibunuh oleh Nazi

Wunsch bahkan melangkah lebih jauh untuk menyelamatkan saudara perempuan Citronova dari kematian.

Namun, pada awalnya Citronova tidak merasakan apa pun kecuali kebencian pada penjaga SS itu.

Dia lebih suka mati daripada terlibat dalam sebuah hubungan dengan seorang SS.

Perasaannya pada Wunsch akhirnya berubah, terutama setelah anak-anak saudara perempuannya datang ke Auschwitz dan Wunsch mencoba menyelamatkan mereka.

Baca Juga:(Foto) Saat Dua Juta Umat Muslim dari Seluruh Dunia Berkumpul di 'Rumah Tuhan', Bikin Merinding

Wunsch mengatakan bahwa Citronova bekerja untuknya di 'Canada'.

Wunsch berhasil menyelamatkan saudara perempuan Citronova, namun tidak berhasil menyelamatkan anak-anaknya.

Citronova dan saudara perempuannya selamat dari Holocaust.

Meskipun tidak ada yang terjadi lebih lanjut dengan Wunsch, Citronova menjadi saksi atas Wunsch di pengadilan kejahatan perang.

Baca Juga:Odin, Dewa Perang yang Menjual Matanya untuk Dapatkan Ilmu Pengetahuan

Citronova meninggal pada tahun 2005.

Dalam sebuah wawancara sebelum kematiannya, Citronova mengatakan terkadang dia lupa bahwa dia Yahudi dan Wunsch bukan.

Citronova mengakui bahwa dia akhirnya tumbuh untuk mencintai Wunsch, tetapi hubungan itu tidak akan pernah berhasil.

Dia tidak melupakan apa pun dari hubungan yang pernah mereka jalin.

Ketika muda, dia tidak memikirkannya. Tetapi, saat tumbuh dewasa kenangan itu kembali menghampirinya.

Semua orang tahu tentang hubungan mereka.

Wunsch memang meninggalkan noda pada dirinya, tetapi sekaligus menyelamatkan hidupnya.

Hal itu hanya bisa terjadi pada waktu dan tempat itu.

Wunsch, yang lahir di Austria, digambarkan sangat membenci Yahudi.

Wunsch kadang bertugas di 'Ramp' Auschwitz di mana tahanan dimasukkan ke dalam ruang gas.

Pada sidang kejahatan perangnya di Wina tahun 1972, para saksi berbicara tentang kekerasan yang dilakukannya dan bagaimana dia memukul wanita maupun pria.

Setidaknya, satu kali dia menjatuhkan pelet beracun yang menewaskan para tahanan di ruang gas.

Wunsch mengklaim perilakunya berubah setelah bertemu Citronova.

Dia menjadi orang lain setelah bertemu dengannya.

Akhirnya, semua tuduhan itu dijatuhkan padanya karena undang-undang pembatasan atas kejahatan perang di Austria.

Baca Juga:Berniat Belikan Hewan untuk Anaknya, Wanita Ini Malah dapat 'Malapetaka' dan Rugi Belasan Juta

Artikel Terkait