Intisari-Online.com - Seseorang yang telah menjadi artis tingkat nasional umumnya dibesarkan oleh media massa, baik media cetak maupun media elektronik, media online, media sosial, fans, dan bahkan haters.
(Baca juga: Bawa Tiga Linting Ganja dalam Bungkus Rokok, Rapper Iwa K Ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta)
Artis itu sendiri secara pribadi juga berjuang keras untuk menjadi sosok yang terkenal dan peran serta dukungan keluarga sangat besar.
Banyak yang harus dikorbankan untuk menjadi seorang artis terkenal. Berlatih keras dalam seni bernyayi untuk artis yang bercita-cita jadi penyanyi tersohor.
Misalnya dengan melewati audisi yang pesertanya puluhan ribu orang.
Belajar akting mulai dari pemain figuran yang honornya hanya bisa untuk beli sebungkus rokok dan terus gigih berjuang dalam dunia akting hingga akhirnya menjadi artis yang ngetop, juga kerap dijalani para artis yang kini suskes jadi pesohor.
Tapi ketika seorang artis sudah mendapatkan nama besar dan menjadi idola para penggemarnya, ia harus sadar telah menjadi public figure.
Semua sepak terjangnya selalu diawasi publik sehingga kesalahan sedikit saja tidak hanya menyakiti sesorang. Namun menyakiti hati semua penggemarnya.
Sebagai public figure “tubuh” seorang artis juga menjadi semacam milik publik.
Perubahan potongan rambut, tubuh berubah jadi gendut atau terlalu kurus, fashion yang menurut penggemar tidak sesuai dengan tubuh si public figure dan lainnya, langsung menuai protes bahkan kecaman.
Apa yang dialami oleh artis Dian Sastro ketika secara naluri atau refleks menepis tangan penggemarnya yang dianggap usil sebenarnya hal yang terjadi secara alamiah pada “manusia biasa”.
(Baca juga: Saat Dian Sastro Tepis Tangan Fans: Demi Kebahagiaan Idolamu, Jadilah Fans yang Sopan!)
Akan tetapi karena Dian Sastro sebagai sosok public figure tingkat atas terlanjur “dicap” sebagai artis mempesona yang tidak boleh melakukan kesalahan, maka suatu kesalahan kecil yang sebenarnya tidak disengaja telah menimbulkan kegemparan.
Pasalnya tangan anggun Dian Sastro yang secara reflek menepis “benda” yang dianggapnya tidak nyaman tidak hanya menyakiti satu penggemar saja.
Tapi seluruh penggemar. Apalagi adegan tepis tangan itu terekam dan langsung menjadi viral di media sosial.
Pemecahan masalah sebenarnya gampang. Manajer Dian Sastro, langsung mencari orang yang merasa ditepis tangannya. Lalu adakan acara jumpa pers.
Dian Sastro meminta maaf sambil cipika-cipiki orang bersangkutan dan semua penggemar pun langsug kliyengan.
Masalah soal tepis tangan karena gerakan refleks itu pasti langsung beres.
Namun seorang artis yang secara sengaja telah melanggar hukum seperti penggunaan narkoba berupa ganja seperti dialami artis Iwa K, sebagai public figure, ia telah menjadi contoh yang buruk bagi masyarakat.
Tak ada cara lain untuk memecahkan masalah kecuali menjalani proses hukum dan rehabilitasi.
Dan setelah bebas, sebagai pendidikan ke publik, ia harus mengkampanyekan anti narkoba.
Atau mengatakan “tidak!” pada narkoba.