Intisari-Online.com - Tak bisa dipungkiri bahwa emas merupakan investasi yang menguntungkan. Sebab hampir tak pernah ditemui harga emas turun setiap tahunnya.
Banyak negara mulai mengumpulkan emas dalam menjaga pertahanan perekonomiannya.
Berbicara mengenai emas, maka tidak jauh dari tambang emas Freeport di Indonesia.
Saham Freeport kini naik menjadi 51 persen dari yang sebelumnya hanya 9,36 persen.
Baca juga: Dengan 'Lampu Laser', Para Ilmuwan Temukan Kota yang Hilang 200 Tahun Lalu
Mengutip dari Kompas.com, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, Indonesia bisa saja mengambil alih saham PT Freeport Indonesia lebih dari 51 persen. Namun, hal itu tak dilakukan karena berbagai pertimbangan.
Pertimbangan tersebut diantarannya faktor teknologi, pemasaran hail tambang, manajemen proyek hingga dana untuk divestasi yang tidak sedikit.
Melihat negara-negara luar, terutama di Asia, China adalah salah satu negara yang sangat menggebu-gebu mengumpulkan emas.
Mengutip dari globalresearch.ca, China saat ini adalah produsen emas terbesar di Asia bahkan di dunia, diikuti oleh Australia dan Rusia.
Namun untuk cadangan emas China kalah dengan Australia, Rusia bahkan Indonesia.
Sudah lama diasumsikan bahwa China secara diam-diam membangun cadangan emasnya dengan membeli produksi lokal.
Selain itu China juga berinvestasi di beberapa negara penghasil emas.
Perusahaan China telah berinvestasi dalam penambangan emas di berbagai wilayah Dunia (termasuk Afrika Selatan dan Australia).
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR