Intisari-Online.com - Pasti Anda tahu bentuk jendela pesawat terbang. Semua bentuknya oval, tak ada yang kotak. Mengapa bisa begitu?
Ternyata alasannya bukan karena semata-mata estetika, agar terlihat bagus. Sebab, di masa silam, jendela pesawat terbang juga pernah dibuat berbentuk kotak.
Contohnya, pesawat tipe jetliner yang umum digunakan pada 1950-an. Dalam industri pesawat komersial, model paling terkenal adalah De Havilland Comet.
De Havilland Comet yang kali pertama mengudara pada 1949 ini memiliki kabin berisi tekanan sehingga bisa terbang lebih tinggi dan cepat dibandingkan pesawat lain.
Karakteristik pesawat produksi Inggris ini adalah perbedaan tekanan udara yang terjadi di dalam pesawat dan di luar pesawat saat ketinggian meningkat.
Pada 1953 terjadi dua kecelakaan yang melibatkan pesawat jenis ini. Terjadinya juga pada saat pesawat mengudara hingga mengakibatkan 56 nyawa melayang.
Setelah diselidiki, ternyata penyebab kecelakaan adalah bentuk jendelanya yang kotak.
Karena bentuk itulah, maka ada titik lemah pada jendela yakni di sudut-sudutnya yang lancip. Tekanan udara di setiap sudut yang semakin berat, sehingga kaca pada jendela retak hingga akhirnya berujung pada kecelakaan.
Beda ceritanya kalau jendela bentuknya melengkung. Tekanan di tiap sudut jendela terbagi dengan merata sehingga kemungkinan untuk rusak berkurang.
Sayangnya dunia aviasi harus menunggu kecelakaan fatal terlebih dahulu baru pada akhirnya sadar dan mengubah bentuk jendela di semua pesawat terbang.