Intisari-Online.com - Yohanes Ande Kala Marcal (13) alias Joni, yang memanjat tiang bendera untuk memperbaiki tali bendera yang tersangkut saat upacara peringatan HUT ke-73 RI di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), berangkat ke Jakarta.
Yohanes yang merupakan siswa kelas VII SMP Negeri Silawan itu, diundang langsung oleh pemerintah pusat.
Yohanes diantar oleh kedua orang tuanya Viktorino Fahik Marcal dan Lorenca Gama dan Dandim 1605 Belu Letkol Inf Putu Dwi serta Kapolres Belu AKBP C Tobing.
"Tadi saya cuma antar Yohanes di Bandar Udara El Tari Kupang. Dandim dan kapolres Belu yang antar ke Jakarta,"kata Komandan Korem 161 Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa kepada Kompas.com, Sabtu (18/8/2018) pagi.
Teguh pun tak menjelaskan secara detail, tujuan Yohanes bersama orang tuanya berangkat ke Jakarta.
"Dia ke Jakarta untuk menerima penghargaan dari pemerintah. Bentuk penghargaan saya belum tahu informasinya,"ucap Teguh.
Yohanes beserta kedua orang tuanya ke Jakarta pada pukul 8.00 Wita, dengan menggunakan Pesawat Batik Air nomor penerbangan ID 6541.
Yohanes merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan. Dia memanjat tiang bendera itu setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera.
Baca juga: Sudah Diciduk, Inilah 7 Fakta yang Terungkap dari Sekte Kerajaan Ubur-Ubur
Wakil Bupati Belu JT Ose Luan mengatakan atas aksi heroiknya Yohanes dipanggil untuk berdiri di atas podium.
"Saya bangga dengan perjuangan dia (Yohanes) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tuturnya.
Luan pun mengapresiasi tindakan Yohanes dan berencana akan memberikan hadiah untuk Yohanes.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR