Rudal Nudol, Sang Penghancur Satelit yang Bisa Kacaukan Sistem Komunikasi Dunia Jika Diluncurkan

Ade Sulaeman

Editor

Rudal Nudol
Rudal Nudol

Intisari-Online.com - Para pejabat tinggi militer di Pentagon, AS saat ini sedang dilanda kekhawatiran karena militer Rusia telah berhasil melakukan uci joba peluncuran rudal untuk menembak satelit.

Rudal yang digunakan oleh Rusia untuk menembak jatuh satelit yang berada di ruang angkasa luar adalah PL-19 Nudol.

Uji coba penembakkan rudal Nudol bahkan sudah berlangsung sebanyak lima kali dan diluncurkan dari kawasan Plesetsk yang berjarak 500 mil (804 km) dari Moscow.

Ketika menggarap rudal Nudol, semula Rusia menyamarkan bahwa fungsi rudal penghancur itu adalah untuk menghadang rudal-rudal balistik lawan.

Pentagon juga menganggap rudal Nudol yang mulai diuji coba pada bulan Mei dan November 2015 difungsikan untuk menghadang rudal balistik.

Tapi begitu rudal Nudol sukses saat diuji coba untuk menembak satelit, Pentagon pun merasa seperti kecolongan.

Pasalnya satelit-satelit militer AS jadi makin terancam dan perlu segera dibuatkan sistem pertahananan antirudal bagi para satelitnya.

Uji coba penembakan rudal Nudol memang sangat mengejutkan AS, mengingat kedua negara sudah sepakat untuk menjadikan kawasan luar angkasa sebagai “wilayah merdeka”.

Tujuannya adalah untuk dieksplorasi demi pengembangan ilmu pengetahuan dan bukannya wilayah konflik.

Tapi uji coba rudal Nudol telah menunjukkan bahwa Rusia ingin menguasai angkasa luar dan bisa sewaktu-waktu menembak satelit komersil dan satelit militer AS.

Jika satelit militer AS sampai ditembak jatuh akibatnya memang sangat luar biasa. Jaringan komunikasi GPS akan lumpuh dan rudal-rudal jarak jauh yang ditembakkan menjadi tidak berfungsi karena tidak bisa lagi menghantam sasaran secara presisi.

Demikian juga jika yang ditembak adalah satelit komersil, sistem komunikasi di seluruh dunia bisa kacau balau.

Namun yang paling dikhawatirkan oleh Pentagon hingga saat ini adalah militer AS belum memiliki rudal penangkis untuk menghadapi Nudol.

Sehingga posisi satelit-satelit militer AS betul-betul dalam kondisi sitting duck alias sasaran empuk.

Artikel Terkait