Intisari-Online – Wanita pertama yang secara resmi mengikuti Boston Marathon memperingati pencapaian lima dekade lalu dengan mengikuti kembali marathon tersebut, di usianya yang ke 70.
Kathrine Switzer menyelesaikan lomba tersebut di bawah waktu kualfikasi dalam 4 jam 44 menit dan 31 detik.
Sebelumnya, Katrhine mencetak sejarah di dunia olahraga dengan menyelesaikan Boston Marathon pada tahun 1967, meskipun ia diserang oleh direktur perlombaan pada waktu itu, hanya karena ia wanita.
Kegigihan Katrhine untuk menyelesaikan lomba tersebut mendapatkan pujian, serta membuka jalan untuk kesetaraan bagi wanita dalam berlari.
Sejak berusia 12 tahun, Katherine sudah sering berolahraga lari, dan dengan dukungan dari pelatihanya, saat ia berusia 20 tahun ia memutuskan untuk mengikuti Boston Marathon.
“Tidak ada peraturan di tahun 1967 yang menyatakan bahwa Marathon hanyalah untuk para pria,” ujaranya seperti yang dilansir dari independent.co.uk.
“Di formulir masuk juga tidak ada yang menunjukkan jenis kelamin tertentu. Tetapi pada saat itu seluruh jenis olahraga hanyalah untuk kaum pria. Wanita jarang sekali berpartisipasi,” jelas Kathrine.
Ia menambahkan, “Kebanyakan orang menganggap wanita tidak dapat mengikuti marathon, dan jika para wanita mencobanya, para wanita tersebut hanya akan menyakiti diri mereka sendiri.”
Kathrine lalu mendaftar dengan inisial KV Switzer, yang dimana hal ini tidak membuatnya terlihat memiliki nama seorang wanita. Di dalam marathon ini, ia mendapatkan nomor 261.
Karena udara yang dingin di pagi hari pada hari perlombaan, Kathrine dan para pelari lainnya tetap berpakaian tracksuits.
Hal ini dipercaya Kathrine membuatnya berbaur dengan peserta lain sehingga ia tidak ketahuan oleh panitia lomba.
Meski bergitu, ia tidak bersembunyi: “Saya sangat bangga menjadi wanita. Saya mempunyai rambut yang panjang, dan ketika menuju garis start pun saya tetap berlipstik dan bereyeliner. Pria lainnya di sekitar saya pun tahu bahwa saya adalah seorang wanita.” Ujar Kathrine.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR