Intisari-Online.com -Meskipun Angkatan Udara Singapura memiliki jet tempur yang lebih banyak dibandingkan pesawat tempur TNI AU, dan ruang udaranya terbatas para pilot AU Singapura ternyata tidak mengalami kesulitan saat melaksanakan latihan terbang.
(Baca juga: Bersama Harun, Usman Jadi Pahlawan Nasional Setelah Berbuat 'Jahat' dan Dihukum Mati di Singapura)
Saat ini AU Singapura memiliki sekitar 120 jet tempur, sementara TNI AU memiliki sekitar 55 jet tempur.
Sebagai negara yang memiliki keterbatasan wilayah, AU Singapura ternyata tidak kesulitan untuk melaksanakan latihan terbang tempur secara rutin.
Untuk mengatasi kesulitan lahan itu, AU Singapura, seperti juga Angkatan Daratnya, telah bekerja sama dengan sejumlah negara agarselalu dalam kondisi siap tempur.
(Baca juga: Dampak 'Tax Amnesty': Pasar Modal Indonesia Kalahkan Singapura dan Malaysia)
Sejumlah fasilitas latihan terbang tempur yang berada di luar Singapura itu antara lain berlokasi di Australia, Perancis, Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Thailand.
Di Australia, AU Singapura menggunakan fasilitas pangkalan udara yang berada di kawasan Tamworth, New South Wales, untuk melatih dan sekaligus menyeleksi para pilotnya menjadi penerbang militer.
Latihan terbang selama 34 minggu ini menggunakan pesawat latih Pilatus PC-21.
Bagi pilot yang sudah lulus menerbangkan Pilatus akan mendapatkan pelatihan terbang lanjut sekaligus mempersiapkan diri untuk menerbangkan jet tempur.
(Baca juga: Militer AS dan Militer Indonesia, Tak Sekadar Latihan Militer Bersama tapi Juga Saling Tukar Budaya)
Pelatihan terbang menggunakan jet tempur berlangsung di Cazaux Air Base, Perancis selama 9 bulan menggunakan pesawat latih Alenia Aermaccchi M-346 Master.
Materi pelatihan yang diselenggarakan oleh Skadron 50 AU Singapura itu antara lain melatih kemahiran manuver terbang tempur, teknik menggunakan senjata, dan lainnya.
Jika para pilot sudah lulus menerbangkan pesawat latih M-346 Master ini, mereka bisa memasuki tahap berikutnya yakni menerbangkan jet tempur yang biasa dioperasikan oleh AU Singapura F-15 dan F-16.
Latihan terbang tempur menggunakan kedua jet tempur itu berlangsung di Salon De Provence Air Base, Perancis dan pangkalan udara yang berada di AS. Latihan berlangsung selama 72 minggu dan setelah lulus para pilot AU Singapura ditargetkan sudahcombat ready.
Demi memelihara dan meningkatkan keterampilan tempur di udara, AU Singapura juga selalu aktif mengikuti latihan yang melibatkan sejumlah negara, sepertiCope Tigeryang diikuti oleh AU Thailand, USAF, dan AU Singapura sendiri.
Sedangkan dengan TNI AU, AU Singapura juga memiliki jadwal latihan rutin yang berlangsung setiap tahun, yakni Latma Elang Indopura dan Latma Camar Indopura.
Latihan rutin lainnya adalah Red Flag yang berlangsung di sejumlah kawasan di AS, seperti Ne Dalam latihan ini para pilot AU Singapura dan USAF melaksanakan simulasi seperti perang sesungguhnya karena menggunakan bom serta rudal hidup (live weapon) untuk menghantam target.
Sedangkan latihan yang bersifat kompetisi untuk menguji kemampuan terbang tempur para pilotnya, AU Singapura juga rutin mengikuti latihanPitch Blackyang biasa digelar di Australia dua tahun sekali. Latihan ini diikuti oleh AU Perancis, Malaysia, Selandia Baru Thailand, AS, Inggris, dan Indonesia.
Berkat seringnya latihan yang bersifat kerja sama itu maka pilot-pilot tempur AU Singapura memiliki kualifikasi pilot tempur kelas dunia.
(combataircraft.com)