Intisari-Online.com – Ada sepuluh tes kesehatan yang sederhana yang dapat menyelamatkan hidup kita. Yaitu tes untuk mengetahui lebih awal kecenderungan diri kita terhadap penyakit seperti kanker, serangan jantung dan stroke.
"Tes ini tidak sakit dan mudah dilakukan, tidak mahal dan akurat lagi," demikian Dr. William Smith, presiden American Society of Internal Medicine di Washington D.C. Anda dan keluarga sebaiknya melakukan ini secara teratur, kata Smith selanjutnya.
Tergantung usia dan latar belakang kesehatan Anda, dokter tentu akan merekomendasi beberapa dari tes ini untuk dilakukan lebih sering daripada yang lain.
Tes darah hematokrit
Mengukur sel darah merah untuk mengindentifikasikan kalau-kalau ada ketidakberesan yang berbahaya, seperti anemia atau polycythemia. Hematokrit pertama kali bisa dilakukan sebelum berusia satu tahun dan dilakukan setiap empat atau lima tahun sampai mencapai usia dewasa. Antara usia 18 - 39 tahun, kaum wanita sebaiknya melakukan tes ini setiap tiga tahun dan pria setiap sepuluh tahun.
Tes urin Bisa memberikan informasi mengenai ginjal, kandung kemih dan organ-organ lain. Tes ini bisa memberi tahu kita lebih awal adanya diabetes, sakit ginjal, infeksi saluran kencing, hati dan sakit kandung empedu dan ketidakberesan hormon. Sebaiknya tes ini dilakukan setiap empat/lima tahun, dimulai dari usia sekitar lima tahun.
Tes tekanan darah
Tes tekanan darah Bisa mendeteksi hipertensi, penyebab serangan jantung, stroke dan gagal ginjal.
Tes tuberculin kulit
Dapat mengungkapkan kalau Anda pernah terinfeksi oleh bakteri penyebab tuberkulose. Ini penyakit serins dan sangat menular, walau penyakit ini sekarang bukan epidemi lagi, seperti 50 tahun yang lalu. Anak-anak harus menjalani tes ini sebelum berusia satu tahun dan setiap lima tahun sampai berusia 35 tahun.
Tes lemak darah
Tes lemak darah Dapat melihat ancaman sakit jantung dengan mengukur tinggi kolesterol dan trigliserida. Dokter mengizinkan tes ini dilakukan setiap lima tahun mulai usia 18 dan boleh lebih sering lagi dilakukan jika berat tubuh berlebihan atau punya keturunan sakit jantung atau diabetes.
Tes gula darah
Tes gula darah Untuk mendeteksi diabetes dengan memeriksakan air seni dan darah untuk melihat tingkat gula yang berlebihan dan berbahaya. Tes ini harus dilakukan setiap lima tahun, mulai usia 18.
Tes Pap Smears
Pap smear Untuk mendeteksi kanker kandungan, maka ini harus dilakukan setiap wanita. Cairan itu akan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi adanya sel-sel kanker yang sangat berbahaya. Tes ini harus dilakukan setiap satu sampai tiga tahun, dimulai pada usia remaja atau sejak adanya aktivitas seksual.
Tes kanker payudara
Mamografi Termasuk melakukan pemeriksaan sendiri secara rutin setiap bulan di rumah, pemeriksaan fisik oleh dokter dan mammografi, yaitu sinar X dosis rendah yang dapat mendeteksi adanya kanker di atas dua tahun sebelum penyakit itu bisa teraba. Lakukan tes dengan mammografi antara usia 35 - 40 dan setiap dua tahun sekali sampai usia 50. Setahun sekali harus dilakukan untuk wanita di atas 50.
Tes kanker usus besar
Tes usus besar Termasuk menyaring adanya tanda-tanda darah dalam kotoran dan sigmoidoscopy, yaitu mengizinkan dokter memeriksa kotoran. Home tests, yang tersedia di apotek dapat mendeteksi adanya darah yang tidak kelihatan. Meminta dokter untuk melakukan percobaan sigmoidoscope, seperti yang dianjurkan American Cancer Society boleh dilakukan secara teratur setelah usia 50 tahun.
Tes kanker kaum pria
Tes prostat Termasuk memeriksa testis dan prostat. Penyakit kanker di daerah ini sering terjadi dan sifatnya serius, tapi dapat diobati bila terdeteksi lebih awal. Kaum pria harus rajin memeriksakan testisnya setiap bulan dan mengatakan pada dokter jika merasa ada benjolan. Memeriksakan-prostat secara teratur penting dilakukan setelah usia 40. • (Jim O'Brien)
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.