Intisari-Online.com -Tak hanya para pencari kerja, para pemburu beasiswa S2 dan S3 juga kerap disibukkan dengan persoalan kemampuan berbahasa Inggris. “Berapa skor TOEFL-mu?” atau “Berapa skor IELST-mu?” kerap menjadi pertanyaan mendasar yang tak hanya memusingkan tapi juga membuat keder.
Tapi pada dasarnya semua itu bisa diatasi, terlebih dengan banyaknya lembaga-lembaga yang secara khusus menawarkan kursus yang memang fokus pada bidang penguatan kemampuan berbahaya. Terlepas itu, ada baiknya kita juga mengetahui apa saja yang mesti dipersiapkan menjelang tes TOEFL atau IELTS.
Lembaga bahasa Inggris English First setidaknya memberi enam tip dan trik sederhana mempersiapkan TOEFL dan IELTS.
• Persiapan TOEFL dan IELTS tidak dapat dilakukan 1-2 hari saja, untuk itu diperlukan persiapan matang sebulan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar tes TOEFL atau IELTS yang dilakukan tidaklah sia-sia.
• Memahami bahasa asing bisa kita pelajari tidak hanya dari kelas saja, cobalah dengan rajin menonton tayangan mendengarkan siaran berbahasa Inggris. Cara ini, terutama penting untuk mengasah kemampuan listening.
• Terus tingkatkan kosakata atau vocabulary, gunakan dalam percakapan sehari-hari sehingga kita bisa sekaligus melatih pelafalannya atau pronunciation dan makna kata tersebut sesuai konteks.
• Biasakan membaca teks-teks berbahasa Inggris yang ditulis oleh akademisi atau jurnal atau surat kabar berbahasa Inggris sebanyak mungkin. Kembangkan teknik scanning dan skimming dalam menemukan informasi dengan cepat dan tepat bila ada bacaan yang panjang hal ini sangatlah berguna.
• Pelajari buku-buku tatabahasa dan cobalah menulis esai dan meminta masukan dari guru atau mereka yang lebih berpengalaman.
• Latih diri kita untuk berbicara bahasa Inggris untuk membahas hal-hal yang sifatnya harian, hal ini penting untuk mempersiapkan diri menghadapi wawancara saat tes.
“Yang terpenting adalah belajar dengan intensif bersama guru dan profesional, dan teruslah mempraktikkan apa yang sudah kita pelajari,” ujar Andy Fuller, Academic Management Consultant EF Indonesia.