Jarang Dapat Penumpang Karena Barang Bawaannya, Kisah Tukang Ojek Ini Bakal Bikin Kita Terenyuh

Andrew Bari Dianto
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Pak Kus, sering terlihat di sekitaran masjid cut meutiah dan stasiun gondangdia, Jakarta.
Pak Kus, sering terlihat di sekitaran masjid cut meutiah dan stasiun gondangdia, Jakarta.

Intisari-Online.com – Lewat seorang netizen, foto bapak yang selalu bersama dengan motor uniknya ini langsung tersebar cepat di media sosial.

Penampilan pria paruh baya ini boleh dibilang tak begitu rapi. Rambutnya semerawut dan mulai memutih, begitu juga pakaiannya yang lusuh.

Di foto ini, bahkan pelipis kanan Pak Kus, nama pria itu terlihat diberi sebuah koyo yang ternyata punya cerita juga di baliknya.

(Selalu Sulit Merasa Bahagia? Simaklah Kisah Lebah dan Lalat Ini)

Pak Kus sering duduk di atas motornya seperti ini, namun yang menarik perhatian adalah kisah hidupnya. Juga rentetan barang yang ada di atas motornya.

Ia mengaku sebagai seorang tukang ojek. Tapi ternyata, banyak orang yang enggan menumpang di motornya karena sebuah alasan.

Dilihat dari sebuah grup Facebook, bapak ini ternyata sering terlihat di sekitar Masjid Cut Mutiah Menteng atau persis depan Bank Mandiri Cut Mutiah.

Selain di sekitar masjid, Pak Kus juga sering terlihat di sektiar Stasiun Gondangdia.

Ia banyak dikira kurang waras lantaran suka berbicara sendiri, namun ternyata pribadinya tak seperti yang banyak dikira.

Tambah lagi, ia diketahui tak membiarkan dirinya untuk mengemis di Ibu Kota yang katanya lebih jahat dari ibu tiri ini.

Beginilah kisahnya seperti yang di-repost dari @dihandyani.

(Kisah Pegawai Bank yang Tak Paham Makna Kekayaan)

"Namanya Pak Kus, asal Jawa Timur. Tinggal seorang diri di Jakarta, tepatnya disepanjang jalan Masjid Cut Mutiah Menteng atau persis depan Bank Mandiri Cut Mutiah.

Sebenarnya hampir setiap hari saya lihat beliau duduk di atas motornya, berdiam diri, tidur, bicara seorang diri, bahkan terkadang terlihat beliau suka menyanyi di atas motornya.

Tadi sore, saya sempatkan diri utk sekedar mampir. Menegur sapa, dan memberikan sedikit rezeki yg saya punya, ya ala kadarnya.

Dari beliau saya diberitahu, kalau selama ini beliau hidup hanya bergantung pada motornya, yg bnyk org yg tdk mau memakai jasa ojeknya.

Dari beliau juga saya tau, kalau selama ini beliau tdk memiliki tempat tinggal di Jakarta. Tidur, makan, istirahat, beliau lakukan di atas motornya.

Kalaupun hujan, biasanya beliau berteduh di stasiun gondangdia atau Masjid Cut Mutiah.

Di foto ini mungkin kalian bisa lihat sendiri, tumpukan pakaian, botol minum hanya digantungkannya di atas motor.

Kondisi beliau pun sekarang ini sedang sakit. Mata sebelah kanan membengkak dan hanya ditutupi koyo.

Buat teman-teman yg kebetulan yg sedang berada di sekitar stasiun gondangdia, masjid cut mutiah dan sekitarnya, tolong dibantu bapak ini. Tolong bantu gunakan jasa ojeknya.

(Kisah Cinta Luar Biasa Meski Sang Istri Menderita Alzheimer)

Bukankah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.

Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allâh Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat".

Demikian sharing saya ini. Semoga berkenan dan bermanfaat bagi yg membacanya. Aamiin #SayNoToNgemis #KitaPeduli #KetimbangNgemis #ketimbangngemisjakarta"

(TribunnewsBogor.com/TNS)

Artikel Terkait