Advertorial

Inilah Alasan Kenapa Banyak Orang Tetap Mengenakan Jam Tangan Rusak, Apakah Anda Salah Satunya?

Moh. Habib Asyhad
Tatik Ariyani
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Lalu, jika jam pada ponsel lebih praktis, mengapa banyak orang masih memakai jam tangan meskipun rusak?
Lalu, jika jam pada ponsel lebih praktis, mengapa banyak orang masih memakai jam tangan meskipun rusak?

Intisari-Online.com -The Wall Street Journal baru-baru ini menerbitkan sebuah artikel bahwa banyak orang di dunia ini yang mengenakan jam tangan yang rusak karena jam tangan tersebut adalah perhiasan, bukan alat pengukur waktu.

Penulis artikel, Jacob Gallagher mengatakanbahwa dengan adanya smartphone yang selalu melekat di tangan kita dan fitur jam di dalamnya, jam tangan tradisional tak lagi sepenting dulu.

Setiap pencatat waktu digital, seperti pada ponsel akan membuat pengaturan waktu jadi lebih baik daripada jam mekanis.

Lalu, jika jam pada ponsel lebih praktis, mengapabanyak orang masih memakai jam tangan meskipun rusak?

Baca Juga:Saat Berkunjung Ke Indonesia, CEO Xiaomi Sempat Bocorkan 'Rahasia' Mengapa Ponselnya Dijual Murah

Baca Juga:Inilah 7 Ide Rak Buku Unik untuk Membuat Koleksi Buku Tetap Rapi dan Rumah Jadi Indah

Hamilton Powell, CEO dari Crown & Calibre mengatakan, "Ketika saya memeriksa waktu, separuh waktu saya melihat iPhone saya.

Powell menambahkan, "Jika arloji adalah alat pencatat waktu yang murni, itu telah digantikan beberapa tahun yang lalu."

Meskipun penjualan smartphone yang selalu dilengkapi jam semakin meningkat, namun penjualan arloji seperti Marloe dan Daniel Wellington tetapada sepanjang waktu.

Bahkan ekspor arloji Swiss kembali naik dan penjualan di pasar gelap juga menunjukkan peningkatan kembali.

Baca Juga:Modal Nekat, Pilot ‘Nganggur’ Ini Sukses Jadi Penerbang Pesawat Tempur Pertama di Indonesia

Powell mengatakan jam tangan yang sederhana mewakili sesuatu yang dapat dilakukan manusia melalui penempaan baja, emas dan logam mulia sebagai bahan dasar pembuatannya.

Powell mengatakan sesuatu yang sederhana seperti memutar jam mekanis setiap pagi menawarkan momen ketenangan.

Ini semacam hal puitis. Dengan memutar jam tangan, seseorang membuat momen di mana dia sengaja mendefinisikan bagaimana akan menggunakan waktu itu.

Sementara beberapa orang memberi alasan yang berbeda tentang mengikuti tren penggunaan jam tangan yang tidak berfungsi.

Seniman Andy Warhol mengatakan bahwa dia memakai arloji bukan untuk memberi tahu waktu, tetapi karena jam itu untuk dipakai.

Stephen Viscusi berpendapat bahwa memakai jam tangan bisa dikenakan saat melamar pekerjaan.

Viscusi mengatakan mungkin jam tangan yang dikenakan terlepas dari berfungsi atau tidak, akan membuat seseorang berbeda dari orang lainnya untuk posisi pekerjaan yang sama.

Orang lainnya mengatakan memakai jam tangan yang bagus membuat persepsi orang berubah secara instan, bahkan tanpa mengucap sepatah kata pun.

Baca Juga:Sempat Kalah Telak, Uni Soviet Berhasil Imbangi Pertempuran Udara dalam Perang Korea Setelah Curi Pesawat Ini

Artikel Terkait