Advertorial
Intisari-Online.com - Saat kita remaja dulu, pernahkah kita berpikir keras tentang bagaimana caranya mengatasi erosi tanah?
Mungkin kita tidak memikirkannya, tapi Jadav Payeng sangat khawatir tentang hal tersebut.
Tahun 1979, Jadav yang masih remaja menjadi begitu khawatir dengan erosi tanah.
Menurut Jadav, erosi tanah bisa berdampak sangat serius sehingga dia mulai menanam satu pohon setiap harinya.
Baca Juga:Mengintip Kota Kuala Kencana Milik PT Freeport di Papua: Modern, Canggih, dan Bersih!
Selama 40 tahun berikutnya, Jadav terus menanam dan sekarang dia telah menciptakan hutan yang lebih besar dari Cetral Park di New York.
Hebatnya lagi, Jadav menanam pohon dan membuat hutannya sendiri di pulau Majuli di India Utara yang sangat tandus dan rentan terhadap erosi tanah.
Awalnya tak ada yang menyadari hutan milik Jadav sampai seorang wartawan berkunjung ke oasenya dan proyek mulianya terungkap ke dunia.
Jadav tinggal di Majuli yang merupakan pulau sungai terbesar di dunia dan para ahli memperkirakan pulau Majuli akan hilang dalam 20 tahun karena erosi.
Baca Juga:Bukan Lemah Jantung, Ini Alasan Sebenarnya Tangan Anda Selalu Berkeringat dan Basah
Tahun 1979 terjadi banjir besar yang mengerikan dan berdampak buruk pada Majuli.
Jadav yang ingin mempertahankan temoat tinggalnya memutuskan untuk mulai menanam pohon di tanah tandus itu.
Setiap hari Jadav menanam satu pohon dan merawatnya selama 39 tahun terakhir ini. Hutan Jadav di Majuli saat ini sudah seluas 550 hektar.
"Tempat ini penuh pepohonan, dan saya yang menanam semuanya sendiri. Awalnya sangat berat karena saya harus mencari benih, tapi sekarang jauh lebih mudah karena pohon sudah berkembang dan saya bisa mendapat benih dari sini saja," kata Jadav dilansir dari Metro.
Pria ini bahkan masih ingat pohon pertama yang dia tanam, dan sekarang telah menjadi pohon yang menjulang tinggi dan batangnya berdiameter sangat besar.
Tahun 2007 silam, seorang jurnalis Jitu Kulita yang berada di sungai Brahmaputra mengambil gambar burung dan melihat hutan luas di antara tanah yang tandus.
Hutan itu ditinggali harimau Bengal dan badak yang bermigrasi ke area itu seolah menganggapnya rumah baru mereka.
Namun sayangnya, proyek hutan Jadav kini terancam menjadi target para pemburu dan penebang ilegal, apalagi setelah hutannya makin terkenal.
"Tidak ada monster di alam ini, kecuali manusia. Manusia mulai gila dan mengonsumsi segala sesuatu sampai tidak ada yang tersisa. Bahkan harimau dan gajah saja tidak aman dari manusia,"
Jadav yang dijuluki 'Manusia Hutan India' oleh mantan presiden APJ Abdul Kalam ini mengatakan bahwa dia cukup takut dengan ancaman dari manusia.
Kini dia sedang berusaha menanam pohon kelapa karena bisa tumbuh cepat dan dapat membantu mencegah erosi jika ditanam dengan rapat.
Selain itu, buah kelapa juga laku dijual. Jadav yang kini berusia di atas 50 tahun ini menghasilkan uang dengan menjual susu sapi ke desa-desa sekitar.
Baca Juga:Dari Xiaomi hingga iPhone, Inilah 16 Smartphone dengan Radiasi Paling Tinggi
Jadav saat ini bekerja dibantu dnegan istrinya dan tetap mendedikasihkan hidupnya untuk menanam pohon di Majuli.
"Mimpiku adalah untuk menghijaukan Majuli. Saya akan terus menanam sampai napas terakhir saya," pungkas Jadav.
Film tentang Jadav bisa Anda tonton dalam dokumenter berjudul Forest Man yang diunggah di Youtube dan telah memenangkan banyak penghargaan serta ditonton jutaan orang.
Wah, coba saja banyak yang peduli dengan lingkungannya sama seperti Jadav, ya!
Baca Juga: