Advertorial

Kisah Tane Mahuta, Kisah Pohon Keramat yang Kini Sedang Sekarat

Intisari Online
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com -Tidak ada yang tahu pasti berapa usia Tane Mahuta.

Ada yang bilang bahwa pohon di hutan Waipoua, Selandia Baru itu sudah ada sejak 1.250 tahun yang lalu, atau bahkan 2.500 tahun yang lalu.

Satu hal yang pasti, pohon ini sedang menghadapi ancaman serius.

Tane Mahuta, yang dinamai demikian untuk menghormati dewa Maori dan anak dewa langit Ranginui, adalah sebuah pohon kauri (Agathis australis) yang tingginya mencapai 50 meter dan lebarnya mencapai 13 meter.

Baca juga:Amerika Cemas, Rusia Datangkan 26 Kapal Perang Baru dan Rudal yang Bisa Menembus Semua Ibukota Negara Eropa

Pada jarak 60 meter dari akarnya, sebuah patogen yang menyebabkan kematian kauri sedang menyebar.

Patogen yang ditemukan sekitar satu dekade yang lalu ini adalah sejenis kapang air yang masih berhubungan dengan mikroba yang menyebabkan Wabah Kelaparan Besar di Irlandia.

Ia hidup di tanah dan menyerang akar pohon. Korbannya diduga sudah ribuan sejak 1950-an.

Sejauh ini, para ahli belum menemukan cara yang efektif untuk menangkal patogen ini.

Baca juga:Inilah Mimpi Buruk Para Ladyboy Thailand, Diminta Ikut Wajib Militer Bareng Tentara Pria!

Pilihannya hanyalah memotong pohon-pohon yang terinfeksi, dan mencegah penyebaran patogen ini.

Masalahnya, patogen ini sangat mudah disebarkan. Ia bisa hidup kaki hewan dan manusia selama enam tahun dan berpindah ke tempat baru.

Sekalipun pengelola taman telah menambahkan papan untuk berjalan dan tempat-tempat untuk membersihkan sepatu, terobosan masih dibutuhkan untuk menghentikannya.

Amanda Black, seorang ilmuwan yang menyerukan mengenai keadaan Tane Mahuta, khawatir bila pohon keramat itu sudah terlanjur terinfeksi.

Baca juga:Inilah 10 Foto yang Menunjukkan 'Penampakan' Sesungguhnya, Tanpa Rekayasa!

Sebab, akar Tane Mahuta menjalar hingga 60 meter jauhnya, tepat pada lokasi tanah yang telah dikontaminasi oleh patogen ini.

Dia pun meminta pemerintah Selandia Baru untuk lebih proaktif dalam melindungi Tane Mahuta, tidak sekadar mengklasifikasikannya sebagai spesies terancam. (Shierine Wangsa Wibawa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pohon Keramat di Selandia Baru Sedang Sekarat, Ada Apa?".

Baca juga:Bunga Udumbara Mekar 3000 Tahun Sekali dan Diyakini Sebagai Tanda Munculnya Pemimpin yang Adil

Artikel Terkait