Intisari-Online.com – Tahun 2014 lalu Maryam Mirzakhani berhasil menjadi perempuan pertama yang menerima nobel matematika. Maryam terpilih untuk mendapatkan nobel ini karena teorinya tentang permukaan Riemann dan ruang moduli.
Medali di bidang matematika ini diberikan setiap empat tahun sekali untuk orang-orang berusia di bawah 40 tahun yang memiliki masa depan cerah di bidangnya. Dengan terpilihnya Maryam, sekarang sudah ada 54 pria yang mendapatkan nobel ini dan 1 perempuan penerima nobel.
Banyak orang yang merasa bahwa pencapaian Maryam ini adalah simbol perubahan. Maryam sendiri berkata bahwa ia akan merasa sangat senang bila kemenangannya ini mendorong para ilmuwan dan matematikawan perempuan untuk lebih maju.
Christiane Rousseau, wakil presiden dari International Mathematics Union, berkata bahwa ini adalah momen yang sangat luar biasa dan perayaan besar bagi perempuan. Christiane bahkan membandingkan pencapaian Maryam ini dengan Marie Curie saat mendapatkan nobel di bidang fisika dan kimia.
Seorang profesor matematika asal Kanada, Izabella Laba, berkata bahwa kemenangan Maryam ini meyakinkan semua orang bahwa memang perempuan sama hebatnya dengan laki-laki dalam melakukan riset matematika. Izabella sendiri tak pernah meragukan hal itu sejak dulu.
Jika dilihat secara data, kemenangan Maryam ini memang sangat mengejutkan. Selama ini, perempuan selalu dipandang sebelah mata dalam bidang matematika dan ilmu pengetahuan. Padalah, secara biologis jelas tak ada perbedaan kecerdasan perempuan dan laki-laki.