Intisari-Online.com – Seperti kita ketahui, merokok tak hanya membahayakan kesehatan si perokok itu sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Contohnya, jika seorang ayah sering merokok di rumah, anak berisiko terkena penyakit infeksi pada paru, yaitu pneumonia.
Menurut data UNICEF, lebih dari 2.500 balita per hari yang meninggal karena pneumonia, sehingga menyebabkan penyakit ini sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi pada balita.
(Hati-Hati,Perokok yangMulaiMerokokSejakRemajaAkanSulitBerhentiSaatDewasa)
Dokter spesialis respirasi anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Prof. dr. Cissy Kartasasmita, SpA (K) mengungkapkan, kerap ditemui kasus anak terserang pneumonia dan ternyata sang ayah sering merokok di rumah.
"Meskipun merokok di luar rumah, tapi setelah itu masuk ke dalam rumah, bajunya kan masih bau rokok. Lalu, bayi digendong. Zat sisa-sisa rokok di baju itu bisa merusak," ujar Cissy dalam diskusi Peringatan Hari Pneumonia Sedunia di Jakarta, Kamis (17/11/2016).
Cissy menjelaskan, paparan zat beracun dari rokok yang terhirup anak secara tak sengaja akan merusak keseimbangan daya tahan di pernapasan.
(IniDiaCaraBimbim SlankBerhentiMerokok)
Mulanya, zat berbahaya dari rokok itu merusak silia atau rambut halus yang berfungsi menyaring benda asing masuk ke tubuh. Jika sering terpapar asap rokok, fungsi silia tersebut bisa terganggu.
"Silia itu seperti sapu. Ketika rusak, sudah enggak berfungsi, jadi benda asing masuk, membuat dahak mengumpul, anak jadi batuk," jelas Cissy.
Bakteri penyebab pneumonia akhirnya juga akan mudah menginfeksi anak. Anak-anak, khususnya balita, belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik seperti orang dewasa.
(CaraAmpuhBerhentiMerokok,PerokokWajibBaca!)
Selain karena paparan asap rokok, anak juga lebih berisiko pneumonia jika tidak mendapat ASI eksklusif, berat badan lahir rendah, kurang gizi, paparan polusi udara, hingga tidak imunisasi.
Berdasarkan data UNICEF, ada 5,9 juta anak di bawah usia lima tahun yang meninggal dunia tahun 2015. Dari jumlah tersebut, 15 persen atau 920.136 anak meninggal karena pneumonia.
Jadiayo kawan, demi anak-anak kita, yuk mulai berhenti merokok. Tidak ingin kan anak kita terkena pneumonia?
(Dian Maharani/Kompas.com)