Intisari-Online.com - Saban bulan Asep bisa meraup omzet sekitar Rp30 juta dari berjualan gerabah. Kapasitas produksinya sekitar 1.500-2.000 unit per bulan.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Lahir di tengah keluarga perajin gerabah membuat Asep Supriatna, pemilik usaha Krapel Kraft di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta ini berprofesi sebagai perajin gerabah. Keahlian membuat gerabah dia dapatkan secara otodidak ketika membantu sang paman menjalankan usaha gerabah.
Sejak duduk di bangku SMP Asep sudah mulai belajar membuat gerabah. Kedua orang tua Asep pun berprofesi sebagai perajin dan masih menjalankan usaha gerabah hingga kini.
(Ingin Jadi Pebisnis? Coba Cek Dulu, Sudah Sesuaikah Kepribadian Anda)
Sedikit demi sedikit Asep mulai bisa membuat kreasi gerabah sendiri sesuai imajinasinya. Satu per satu produk gerabah buatannya dia simpan di kamar tidurnya sebagai koleksi.
Lama kelamaan gerabah buatannya menumpuk dan sudah membuat kamarnya sesak penuh dengan tumpukan gerabah.
Dari situ, Asep mulai untuk mencoba menjual produknya dengan menitipkannya di gerai milik orang tuanya yang juga berlokasi tidak jauh dari gerai sang paman.
Ternyata gerabah buatannya diminati oleh pembeli. Sedikit demi sedikit dia pun memiliki simpanan dari menyisihkan uang hasil bekerja di tempat sang paman sambil terus membuat gerabah.
Akhirnya pada tahun 2007 Asep berani membuka usaha sendiri dan memisahkan diri dari sang paman. Awalnya Asep menjual 100 unit gerabah buatannya sebagai tes pasar.
Respons konsumen ternyata cukup positif. Usahanya terus berkembang hingga harus mencari pekerja untuk membantunya membuat gerabah.
Source | : | kontan.co.id |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR