Intisari-online.com—Melihat laju pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia, mustahil rasanya jika industri properti bakal menurun. Sebab seiring peningkatan jumlah penduduk, maka kebutuhan akan tempat tinggal akan melonjak tinggi. Maka, wajar jika kini bisnis properti mulai mengairahkan lagi.
Sektor industri yang juga semakin berkembang tentu membutuhkan lahan bahkan perkantoran pada lokasi bisnis mereka. Hal ini akan terus menjadi desakan yang berpotensi untuk setiap sektor dari industri properti berkembang pesat secara bertahap dalam tahun-tahun mendatang.
Soalnya, pasar properti sempat melesu pada tahun 2014-2015 lalu. Padahal tiga tahun sebelumnya, pasar properti sedang jaya-jayanya. Ditandai dengan kenaikan harga jual dan sewa naik, kenaikan permintaan untuk hunian, serta penjualan yang cukup tinggi.
Pasar properti sempat melesu akibat guncangan ekonomi sekitar akhir tahun 2013, saat tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menurun. Para investor pasti cukup ragu untuk menginvestasikan uangnya di masa-masa krisis begitu. Kelesuannya pun semakin menjadi pada masa pemilu 2014 lalu.
Awal tahun 2017 ini diperkirakan industri properti akan melangkah pelan namun pasti. Walau sampai semester pertama tahun 2016 belum terlihat ada perubahan, namun di kuartal ketiga ini sudah terlihat sedikit harapan bahwa pergerakan pasar bisnis properti mulai bangkit lagi.
(Tujuh Kecerdasan Bisnis Properti)
Perkembangan ini, seperti yang disampaikan oleh Ferry Salanto, Associate Director for Research di Colliers International Indonesia Jakarta, dipicu oleh berbagai faktor baik secara internal maupun eksternal dari industri ini. Sehingga semua sektor properti seperti jual beli maupun penyewaan gedung perkantoran, apartemen, ritel, rumah, bahkan kos-kosan perlahan melonjak.
Kalau dipandang dari jangka waktu pendek memang tidak kelihatan signifikan. Tapi dari prospek jangka panjangnya, industri properti sangat menggiurkan.
Banyak potensi yang bisa digarap dan banyak peluang yang tidak boleh dilewatkan. Baik dari segi pengembang, investor, dan konsumen.
Ada kabar baik apa di sektor properti? Klik “2” untuk melanjutkan membaca.
(Ingin Beli Properti? Waspada dengan 10 Pengembang yang Sering Bermasalah Ini!)