Intisari-Online.com – Sekarang ini, bisnis properti begitu memikat. Menjamurnya developer dan beberapa orang yang sukses membuat banyak orang ingin mencoba peruntungan di dalamnya. Namun, berbisnis properti bukan bisnis yang mudah. Butuh kehati-hatian dan keseriusan menjalaninya agar tak bangkrut. Nah, ada baiknya menyimaktujuh kecerdasan bisnis properti ini.
Selain padat modal, berbisnis properti juga melibatkan banyak orang, mulai dari pemilik, pembeli, arsitek, kontraktor, notaris, polisi, dan pengadilan.
Kecerdasan negosiasi
Kecerdasan ini sangat penting karena memang memerlukan awal proses akuisisi properti. Kecermatan mengamati lokasi dan situasi akan menjadi seni tersendiri.
Kecerdasan penjualan
Kecerdasan penjualan Keceradasan ini sangat penting, bahkan bisa menjadi ujung tombak utama dalam bisnis properti.
Kecerdasan perencanaan
Perencanaan keuangan Tanpa perencanaan, Anda tidak berbeda jauh dengan makelar yang menjual properti. Dengan kecerdasan perencanaan, apa yang Anda beli berbeda dengan yang Anda jual.
Kecerdasan cash flow
kecerdasan arus keuangan Mengelola uang, merencanakan uang masuk dan uang keluar, mengendalikan agar yang terjadi sesuai dengan rencana, termasuk rencana penjualan, modal investor, pinjaman bank, pembayaran-pembayaran sesuai dengan schedule sehingga bisnis properti dapat menguntungkan.
Kecerdasan hukum
Kecerdasan hukum Kecerdasan memahami aspek-aspek hukum dapat menjadi faktor kritis yang dapat dipelajari, sekaligus jika Anda pahami dapat menjadi strategi bisnis yang memiliki daya ungkit atau dongkrak luar biasa.
Kecerdasan konstruksi mewujudkan
Konstruksi mewujudkan Ini merupakan kecerdasan dalam mewujudkan apa yang sudah Anda janjikan dalam brosur menjadi kenyataan. Anda mungkin akan menggunakan kontraktor tapi bisa jadi hasilnya melesat jauh dari gambar jika tidak menguasai hal ini.
Kecerdasan operasional
Kecerdasan operasional Jika Anda membangun hotel, mungkin tidak harus sukses menjadi general manager hotel yang sukses, tetapi yang perlu diketahui adalah bagaimana sebuah hotel dioperasikan. Dari sana Anda akan memiliki seni berbeda dalam bernegosiasi, menjual, memilih, serta mengawasi kontraktor.
27 Desember 1949: Belanda Mengakui Kedaulatan Republik Indonesia
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949 (sebagai bagian dari Konferensi Meja Bundar/KMB). Dilakukan setelah penandatanganan penyerahan kedaulatan di Istana Dam, Amsterdam.
22 Desember 1948: Kongres Perempuan Indonesia Pertama (Hari Ibu)
Kongres Perempuan Indonesia pertama ini diselenggarakan di Yogyakarta pada 22-25 Desember 1928. Dekret Presiden RI No. 316 Tahun 1953 ditetapkan sebagai Hari Ibu.
19 Desember 1949: Universitas Gadjah Mada berdiri
UGM berdiri dengan ditetapkannya PP Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949. Perguruan tinggi pertama yang didirikan pemerintah Indonesia
7 Desember 1975: TNI Menginvasi Timor Leste
Invasi Indonesia ke Timor Timur (Timor Leste) terjadi pada 7 Desember 1975 lewat operasi militer yang disebut Operasi Seroja, merupakan operasi militer terbesar yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
4 Desember 1976: Gerakan Aceh Merdeka Didekalarsikan Hasan Tiro
GAM adalah gerakan separatisme bersenjata bertujuan melepaskan Aceh dari NKRI. Konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 memakan korban hampir 15 ribu jiwa.
2 Desember 1804: Napoleon Bonaparte Jadi Kaisar Prancis
Napoleon Bonaparte menjadi Kaisar Prancis pada 2 Desember 1804. Dia menobatkan dirinya sendiri dalam upacara mewah di Katedral Notre Dame di Paris.
1 Desember 1956: Mohammad Hatta Mundur sebagai Wakil Presiden RI
Mohammad Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden Indonesia setelah muncul berbagai perbedaan dengan Presiden RI Sukarno.