Untuk itu, para ilmuwan Inggris mencari solusi lain.
Baca Juga : Asyik Berlibur, Bocah Tak Sengaja Temukan Pedang Legendaris Excalibur Milik Raja Arthur
Mereka kemudian menemukan niobium tungsten oksida yang punya ukuran partikel lebih besar.
"Niobium tungsten oksida pada dasarnya berbeda," ungkap Griffith yang merupakan peneliti postdoctoral di University of Cambridge itu dikutip dari The Guardian, Rabu (25/07/2018).
Niobium tungsten oksida sendiri pertama kali ditemukan tahun 1965. Bahan ini memiliki struktur yang kaku dan terbuka.
Selain itu, ukuran partikelnya lebih besar dibanding bahan lain yang digunakan dalam baterai.
Baca Juga : Hasilkan Banyak Uang, Inilah 5 Profesi yang Modalnya Cukup Smartphone
"Oksida ini mudah dibuat dan tidak memerlukan bahan kimia atau pelarut tambahan," kata Griffith.
Keunggulan bahan ini juga dibuktikan dalam pengukuran kecepatan ion lithium.
Untuk mengukur pergerakan ion-ion lithium melalui bahan-bahan yang tidak biasa ini, para peneliti menggunakan teknologi yang serupa dengan yang ditemukan pada pemindai MRI.
Hasilnya, mereka menemukan, ion lithium bergerak melalui bahan uji mereka ratusan kali lebih cepat daripada yang mereka lakukan melalui bahan elektroda keramik yang khas.
Temuan Griffith dan timnya disambut baik oleh banyak kalangan. Apalagi, temuan ini disebut-sebut juga bisa diterapkan pada kendaraan listrik.
Clare Gray, penulis senior penelitian ini, mengatakan langkah berikutnya adalah mengoptimalkan penggunaan bahan ini dalam baterai, yang dapat didaur ulang untuk waktu dan panjang yang diperlukan kendaraan listrik.
"Misalnya, bus listrik di mana Anda mungkin ingin mengisi bus dengan sangat cepat di halte bus," tambahnya. (Resa Eka Ayu Sartika/Kompas)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bahan Murah Ini Bisa Bikin Baterai Lebih Cepat Penuh."
Source | : | kompas |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR