Intisari-Online.com – Pekerja kantoran sering kali menunda makan dengan alasan sibuk. Mungkin Anda pun demikian. Padahal, kebiasaan itu dapat berakibat buruk bagi otak. Celakanya, kini gejala pikun pun bisa dialami oleh siapapun. Bahkan, mereka yang masih berumur 30-an tahun. Nah, agar kita terhindar dari kualitas otak yang menurun, maka buatlah otak Anda jadi “berotot”. Berikut, cara meningkatkan kinerja otak menurut dr. Daniel G. Amen, sekaligus penulis Making a Good Brain Great Here:
Hampir 60 persen rata-rata tubuh manusia terdiri dari air. Contohnya paru-paru yang berperan penting untuk proses pernapasan, terdiri dari air sebanyak 83 persen. Sedangkan otak kita tersusun atas 80 persen air. Nah, dehidrasi ringan saja sudah dapat meningkatkan produksi hormin stres yang dapat merusak otak. Dehidrasi juga bisa membuat otak menjadi meyusut karena kurangnya air.
Batasi asupan kalori Penelitian pada hewan dan manusia mengidikasikan bahwa diet dengan kalori terbatas, baik bagi otak dan memperpanjang usia. Kok bisa? Ternyata makan dalam jumlah sedikit dapat memicu produksi nerve growth factors, yang bermanfaat bagi otak.
3. Jangan lupa konsumsi ikan
Jangan lupa konsumsi ikan Agar otak semakin “tersenyum”, konsumsilah ikan, minyak ikan, dan DHA, salah satu bentuk asam lemak omega-3. Penelitian dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa diet yang kaya asam lemak omega-3 membantu meningkatkan keseimbangan emosional dan mood yang sehat. Kemungkinan hal ini dikarenakan DHA merupakan komponen utama dari sinaps otak (sambungan antar sel otak).
4. “Perisai” bernama antioksidan
“Perisai” bernama antioksidan Antioksidan (vitamin E dan C) amat diperlukan tubuh untuk memperlambat penuaan dan mencegah radikal bebas. Manfaat lainnya yang adalah meningkatkan fungsi otak dan mencegah penurunan memori akibat penuaan. Sejumlah penelitian telah menunjukkan kalau asupan antioksidan dari buah dan sayur secara signifikan mengurangi penurunan kemampuan kognitif kita.
5. Porsinya harus seimbang
Porsinya harus seimbang Otak tentunya memerlukan energi untuk melakukan pekerjaan rumah tangganya. Namun, bukannya berarti memasukan segalanya ke dalam mulut kita. Cobalah konsumsi protein, lemak baik, dan karbohidrat dalam porsi seimbang. Oleh sebab itu, pada setiap makanan atau kue cobalah untuk mendapatkan protein, karbohidrat, dan lemak dalam keadaan seimbang.
NU berdiri di Surabaya oleh ulama-ulama terkemuka, terutama KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Sansuri
29 Januari 2025: Hari Raya Imlek/Tahun Baru China
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting masyarakat Tionghoa, dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15
23 Januari 1950: Peristiwa APRA Dipimpin Westerling
Peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah kudeta militer yang terjadi di Bandung dipicu oleh keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) Agustus 1949. Dipimpin oleh Raymond Westerling.
15 Januari 1974: Peristiwa Malari Meledak di Jakarta
Malapetakan 15 Januari (Malari) adalah demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial dilatari di antaranya penentangan terhadap kebijakan investasi asing oleh Orde Baru. 11 orang meninggal dunia.
8 Januari 1855: Pangeran Diponegoro Meninggal Dunia di Makassar
Setelah memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada 1825-1830, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Makassar hingga meninggal dunia pada 5 Januari 1855.
7 Januari 1965: Indonesia Keluar dari PBB
Bung Karno putuskan Indonesia keluar dari PBB setelah Malaysia - yang dianggap sebagai negara boneka Inggris - diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
2 Januari 1680: Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram Islam
Pemberontakan Pangeran Madura ini berhasil memporak-porandakan Keraton Plered sehingga Amangkurat I melarikan diri ke arah Bata dan meninggal dalam perjalanan.
1 Januari 45 SM: Kalender Julian Berlaku untuk Pertama Kalinya
Kalender Julian adalah sistem penanggalan yang ditetapkan oleh Julius Caesar, sang diktator Republik Romawi yang berkuasa dari tahun 49 SM hinggga 44 SM.