Intisari-Online.com - Sekelompok peneliti dari Argentina yang melakukan penelitian di dekat ujung utara semenanjung Antartika telah menetapkan rekor suhu terpanas, yaitu 63,5 ° Fahrenheit (17,5 derajat Celsius).
(Salah Satu Lempengan Es Terbesar di Antartika akan Segera Patah)
Suhu tersebut, membuat Antartika cukup nyaman untuk ditinggali karena termasuk pada suhu yang sejuk. Sesuatu yang tentu sangat janggal untuk kawasan yang dikenal sebagai kutub tersebut.
World Meteorological Organization (WMO) menemukan hal tersebut setelah meninjau data di sekitar Antartika untuk menetapkan standar untuk membantu melacak pemanasan global dan variasi alami di masa depan.
(Ternyata Gurun Terbesar di Dunia Adalah Antartika)
"Verifikasi suhu maksimum dan minimum membantu kita untuk membangun sebuah gambaran dari cuaca dan iklim di salah satu perbatasan terakhir Bumi," kata Michael Sparrow, seorang ahli kutub.
Antartika mengunci 90 persen air tawar dunia seperti es dan akan menaikkan permukaan laut sekitar 60 meter (200 kaki) jika semua mencair. Hal ini tentu saja membuat para ilmuwan prihatin mengetahui ancaman untuk berbagai wilayah pesisir di seluruh dunia.
Rekor panas untuk wilayah Antartika yang lebih luas, terjadi di sisi selatan yaitu di Pulau Signy di Atlantik Selatan pada 30 Januari 1982, yaitu mencapai suhu 19,8 ° C (67.6 ° F).
Sementara suhu terpanas yang tercatat di dataran tinggi Antartika, di atas 2.500 meter (8.202 kaki), adalah -7,0 ° C (19.4 ° F) pada 28 Desember 1980, katanya.
Laporan WMO yang diumumkan pada Rabu, (1/3/2017) tersebut hanya meneliti tertinggi.
Suhu terendah yang ditetapkan di mana saja di planet ini adalah kondisi yang cukup membuat kita mati membeku -89,2 ° C (-128,6 ° F) di stasiun Vostok Uni Soviet di tengah Antartika pada 21 Juli tahun 1983.