Belajar dari Cara Maluku Membangun Kerukunan Setelah Konflik Kemanusiaan

Ade Sulaeman

Penulis

Gubernur Maluku Said Assagaff saat meberikan keterangan kepada waratwan di ruang kerjanya, Kamis (16/2/2017)
Gubernur Maluku Said Assagaff saat meberikan keterangan kepada waratwan di ruang kerjanya, Kamis (16/2/2017)

Intisari-Online.com - Gubernur Maluku Said Assagaff menyatakan, upaya berbagai elemen masyarakat untuk membangun kembali Maluku pasca-konflik kemanusiaan beberapa tahun lalu, kini telah membuahkan hasil. Maluku kini telah bertransformasi menjadi salah satu daerah yang paling rukun di Indonesia.

(Resep Sarapan Sehat: Smoothie Kopi-Pisang yang Bikin Kita Sehat dan Berenergi)

Berdasarkan indeks kerukunan umat beragama, Maluku menempati urutan ketiga provinsi paling rukun di Tanah Air.

“Berdasarkan success story pembangunan perdamaian pasca-konflik 1999, kini Maluku sudah bertransformasi menjadi salah satu daerah yang paling rukun di Indonesia, selain Bali dan NTT,” ucap Said saat menyampaikan sambutan di acara Tanwir Muhamadiyah di Gedung Islamic Centre Ambon, Jumat (24/2/2017).

Dia menyebutkan, pihaknya terus mengembangkan daerah itu untuk menjadi laboratorium sosial keagamaan yang diharapkan akan menjadi contoh kerukunan umat beragama di Indoensia.

(Pantai Ngurtafur, Sepenggal Keindahan di Maluku)

“Sehingga dari Maluku orang bisa belajar bagaimana membangun dialog dan kerukunan umat beragama. Sebagaimana tercermin dalam ungkapan luhur orang Maluku, Potong di kuku rasa di daging, ale rasa Beta rasa, dan sagu salempeng di bagi dua,”ucapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Said, Pemerintah Provinsi Maluku telah membangun sejumlah pusat keagamaan, seperti Islamic Centre, Kristiani Centre, Buddha Centre, dan Hindu Centre, dengan harapan dari sana keadaban agama-agama bisa dikembangkan.

“Selain itu, kami juga akan membangun perkampungan multietnis dan multirelijius sebagai Baeleo atau rumah bersama untuk belajar saling memahami, saling mempercayai, saling menghargai, saling mencintai, saling membanggakan, saling menopang, dan saling menghidupi," ucapnya.

(Rahmat Rahman Patty)

Artikel Terkait