Advertorial
Intisari-Online.com- Roller coaster memang wahana hiburan modern yang memiliki banyak peminat.
Tapi apa sensasi yang diberikan roller coaster yang begitu memikat?
Apa karena kecepatan? Atau mungkin sensasi yang memacu adrenalin?
Dilansir dari Popular Science, mereka yang gemar mencari pengalaman menegangkan cenderung mencari stres.
Baca Juga:Banyak Surat untuk Tuhan, Inilah 9 Fakta Negara Israel yang Jarang Diketahui Publik Indonesia
Dalam kegiatan yang memacu adrenalin lainnya, seorang pemula bungee jumper misalnya.
Tak hanya mengalami peningkatan perasaan kesejahteraan, terjaga, dan euforia setelah menyelesaikan lompatan, mereka juga telah meningkatkan kadar endorfin dalam darah.
Yakni zat pnghasil perasaan kesenangan yang intens.
Menariknya, semakin tinggi tingkat endorfin yang hadir, semakin tinggi euforia yang kita alami.
Baca Juga:Hanya karena Cinta, Gadis Cantik Rusia Ini Sudi Nikahi Pekerja Tambang Miskin Asal China
Ini adalah bukti bahwa orang bisa menikmati rasa takut yang tidak membahayakan jiwanya.
Stres baik vs Stres buruk
Namun, secara paradoks, para penikmat permainan esktrem ini juga menunjukkan peningkatan kadar hormon kortisol.
Ini adalah zat atau hormon dalam tubuh yang muncul ketika manusia sedang stress.
Baca Juga:Kesalahan Besar Pengemudi Mobil Matik yang Sering Disepelekan, Apakah Anda Salah Satunya?
Lalu, bagaimana bisa seseorang secara bersamaan mengalami stres dan kesenangan?
Jawabannya adalah tidak semua stres itu buruk.
Eustress yang berasal dari bahasa Yunani “eu,” yang berarti baik, seperti dalam euforia, adalah jenis stres positif yang orang-orang cari secara aktif.
Kemudian menaiki roller coaster dapat disebut sebagai pengalaman “eustressful.”
Baca Juga:Merasa Hidup Terlalu Rumit? Coba 5 Trik Psikologi Ini, Simpel Tapi Manjur!