Intisari-Online.com -Hijab, seperti yang banyak kita tahu, adalah penutup kepala yang biasa dikenakan oleh para perempuan muslim. Tapi tidak banyak yang tahu bahwa, di satu titik, pemakaian hijab adalah simbol pembebasan.
Hijab berarti “penghalang” atau “partisi”. Tapi dalam Islam, hijab punya makna yang lebih luas dari itu. Mengenakan hijab adalah bagian dari prinsip kesederhanaan dan privasi, yang mencakup soal perilaku juga berpakaian.
(Mulai Pelupa hingga Gula Darah Bermasalah, Inilah yang Terjadi pada Tubuh Bila Tidak Sarapan)
Nazma Khan, pendiri World Hijab Day, belum lama ini berbagi cerita tentang pengalamannya mengenakan hijab. Nazma sendiri mulai berhijab ketika ia berusia 11 tahun.
“Tak seorang pun yang mengajariku berhijab. Aku sangat sadar ketika memutuskan berhijab setelah melihat betapa cantiknya ibu, adik, dan nenek ketika mereka mengenakan hijab,” Nazma mulai bercerita.
Setelah 9/11 adalah masa yang benar-benar menakutkan bagi pengguna hijab. Para perempuan muslim banyak yang takut pergi ke mana-mana dengan mengenakan hijab, termasuk Nazma. Ia sempat melepas hijabnya sehari setelah kejadian itu. Tapi alih-alih hilang rasa takutnya ia justru merasakan ada hal yang kurang dari tubuhnya ketika ia tanpa hijab.
“Aku merasa tidak lengkap. Jadi aku memutuskan kembali mengenakan hijab di hari berikutnya dan tidak pernah melihat ke belakang.”
Mengenakan hijab setiap hari bermakna banyak hal bagi Nazma. Dengan hijab ia merasa kuat. Dengan hijab ia merasa percaya diri beriman sebagai seorang perempuan muslim.
Lebih dari itu, hijab memberinya pedoman untuk hidup. Setiap hari, ia merasa bahwa hijab yang ia pakai selalu memberinya nasihat untuk menjadi sosok yang sederhana, baik, dan jujur terhadap sesama. Dengan hijab ia juga sadar bahwa ada tujuan yang lebih besar dalam hidup yang membuatnya selalu melalukan hal yang lebih baik setiap harinya.
Nazma juga dengan tegas menolak tuduhan banyak orang bahwa hijab justru merenggut kebebasan perempuan. “Jauh dari itu. Saya (justru) melihat bahwa hijab adalah simbol kebebasan karena dengan berhijab saya tidak harus mematuhi standar yang terapkan masyarakat seperti yang terpampang dalam majalah, televisi, atau gaya hidup selebritas,” tegasnya.
(Stephanie Kurlow, Gadis yang Menjadi Balerina Berhijab Pertama di Dunia)
Nazma lantas memberi saran kepada mereka yang masih bingun soal hijab untuk bertanya kepada mereka yang menggunakan hijab.
“Jangan takut untuk bertanya kepada mereka (pengguna hijab) bagaimana perasaan mereka saat mengenakan hijab. Anda akan mendapatkan kebenaran dari sumbernya langsung,” saran Nazma.
Lebih dari itu, Nazma juga tidak bisa memaksa perempuan lain mengenakan hijab seperti dirinya. Dengan nada yang sedikit plastis ia mengutip sebuah surat, “Tak ada paksaan dalam agama. Pemaksaan tidak dibenarkan dalam Islam.”
World Hijab Day, yang biasa diselenggarakan pada 1 Februari, mengajak para peremluan untuk mengenakan hijab selama satu hari. Acara itu dibuat Nazma untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya seseorang mengetahui makna penggunaan penutup kepala itu.
“Cara terbaik untuk merasakn rasa sakit atau nyaman seseorang adalah dengan mengenakan sepatu yang mereka gunakan. Begitu juga dengan penggunakan hijab,” lanjutnya.