Intisari-online.com—Makanan pedas memang menggugah selera. Tapi tidak semua orang mampu menahan sensasi pedas yang bikin tubuh terasa panas. Dan yang paling tidak tertahankan itu biasanya rasa pedas di mulut. Tak jarang orang jadi berkeringat bahkan menangis saat makan makanan pedas.
(Siapa Sangka, Makan Es Krim ketika Sarapan Bagus untuk Kesehatan Mental dan Kewaspadaan)
Pedas pada cabai disebabkan oleh kandungan capsaicin. Komponen aktif ini juga terdapat pada tumbuhan dari famili vanillioid (salah satunya biji vanila). Capsain terikat pada reseptor yang disebut vanilloid receptor subtype 1 (TRPV1).
(Pedasnya Cabai Mencegah Stroke)
Nah, reseptor TRPV1 ini ditemukan juga dalam beberapa organ dalam tubuh manusia, salah satunya pada lidah. KEtika TRPV1 aktif karena makanan pedas, maka lidah akan memproduksi sensasi panas dan terbakar yang khas. Itulah yang disebut dengan kepedasan. Walau tidak menimbulkan luka, kepedasan bikin mulut kita seolah terbakar, kan?
Sebab struktur kimia dari capsaicin berbentuk long hydrocarbon tail (perpaduan karbon dan hydrogen). Nah long hydrocarbon tail ini harus diluruhkan untuk melepas rasa pedas. Persoalannya, air saja tidak cukup meluruhkan senyawa ini. Sama seperti beberapa noda pada piring yang tidak bisa dibersihkan hanya dengan air saja, tapi membutuhkan sabun pencuci piring.
Tapi ingat! Susu yang digunakan untuk meredakan rasa pedas haruslah susu mamalia (protein hewani). Susu kedelai, susu almond, dan susu kelapa tidak mengandung casein, sehingga tidak akan meredakan kepedasan Anda.
(Mengenang Wilbur Scoville, Sosok di Balik Skala Kepedasan Cabai)