Advertorial
Intisari-Online.com – Amina Sabtu,penjahit dan pengibar bendera merah putih di Indonesia Timur meninggal dunia pada Sabtu (18/7/2018).
Amina meninggal dunia di Mareku, Tidore, Maluku Utara. Kabar meninggalnya nenek Amina beredar luas di dunia maya.
Kabar itu pertama kali disampaikan oleh pemilik akun Twitter Aiya Lee pada Sabtu.
Baca juga:Betapa Beruntungnya John Smedick: Salah Beli 2 Tiket Dalam Sehari, Pria Ini Malah Dapat Rp2,8 Miliar
"Amina Sabtu, penjahit dan pengibar pertama bendera merah putih di Indonesia timur, sore tadi telah pulang ke surga. Rabu (18/7) di Mareku, Tidore, Maluku Utara. Selamat istirahat, nek,"tweet Aiya Lee.
Kabar itu juga dibenarkan oleh Eko Nurhuda dalam tulisannya bertajuk'Mengenang Perjumpaan dengan Amina Sabtu, Fatmawati-nya Tidore' di Kompasiana pada 19 Juli 2018.
Ia menulis bagaimana kondisi Amina menjelang ajalnya.
"Sayang, senyum lebar itu hanya tinggal kenangan."
"Sebuah berita duka datang dari Olan melalui WhatsApp, Rabu (18/7/2018) sore tadi.
"Mas Eko, Nenek Na meninggal,' demikian kabar singkat, padat, dan to the point dari Olan (salah satu cucu Nenek Amina)."
"Saya terpekur. Satu lagi pahlawan perjuangan bangsa meninggalkan kita semua tanpa sempat mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah.Selamat jalan, Nenek Amina..."terangnya.
Sejak diunggah kicauan Aiye itu banyak mencuri perhatian netizen.
Sejak diunggah postingan Aiye Lee itu telah dibagikan 2.180 kali hingga Sabtu (21/7/2018).
Selamat jalan nenek Amina... (Tribunstyle.com/Verlandy Donny Fermansah)
(Artikel ini telah tayang diTribunstyle.comdengan judul “Amina Sabtu, Penjahit dan Pengibar Pertama Bendera Merah Putih di Indonesia Timur Meninggal Dunia”)
Baca juga:Pantas Saja Tak Tersedia di Google Playstore, Rupanya 5 Aplikasi Android Ini Sangat Canggih