Intisari-Online.com - Seorang wanita Korea Utara (Korut), Lee So Yeon, menceritakan kisah pilu yang ia alami menjadi tentara wanita di negaranya.
Pada waktu itu tahun 1990-an, Korut dilanda kelaparan parah.
Masyarakat Korut untuk makan sehari saja susahnya minta ampun.
Hanya ada satu cara untuk menghindari bencana kelaparan itu, menjadi tentara!
Maka Lee So Yeon dan ribuan pemuda-pemudi lainnya berbondong-bondong mendaftar sebagai hulubalang negeri komunis tersebut.
Mujur, Lee diterima dan awalnya ia amat menikmati statusnya sebagai prajurit negara karena makan, sandang dan papan disediakan oleh negara.
Terlebih Lee amat bangga karena leluhurnya juga merupakan tentara Korut dan ia bisa mengikuti jejak mereka.
Tapi petaka datang menghampiri Lee masa dinas militernya memasuki bulan keenam.
Karena latihan dan lingkungan dinasnya amat keras disertai kurangnya makanan di kesatuannya membuat siklus menstruasi Lee terhenti.
"Namun, kami sangat bersyukur karena jika kami haid, situasinya akan lebih buruk," kata Lee ketika diwawancarai BBC pada 2017 lalu.
Sengsaranya belum selesai sampai situ.
Jika di Indonesia semua tentara mendapat tempat bernaung yang layak maka tidak di Korut.
Source | : | Grid.id |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR