Intisari-Online.com - Seorang wanita transgender tiba-tiba menyerang dua orang dengan kapak di sebuah mini market 7-Eleven.
Dia mengatakan mendengar bisikan "samar-samar" sebelum sebuah suara mengatakan kepadanya untuk "membunuh dan melukai" dan "memulai kebangkitan neraka di bumi," seorang dewan juri telah mendengar di pengadilan.
Evie Amati mengaku tidak bersalah atas tuduhan yang bermaksud membunuh dua pelanggan toko dan mencoba untuk melukai seorang pejalan kaki yang berhasil kabur di Enmore, Sydney pada awal tanggal 7 Januari 2017.
Transgender berusia 26 tahun memberikan bukti di persidangan Pengadilan pada hari Kamis, mengatakan, "Saya ingat semuanya menjadi tenang dan merasakan suara itu masuk ke dalam pikiran dan saya ingat senyuman itu..."
Baca juga: Jarang yang Tahu, Inilah Rumah Menteri Susi Pudjiastuti, 400 Pegawai Susi Air Tinggal di Sini
"Senyuman sinis yang menempel di wajah, saya tidak bisa mengendalikannya dan kemudian saya masuk ke dalam kegelapan."
Amati juga mengirim pesan ke kenalan baru yang dia temui di aplikasi kencan hanya beberapa jam sebelum serangan biadab itu terjadi.
Pesan itu berbunyi, "Suatu hari saya akan membunuh banyak orang dan itu akan menjadi kesalahanmu", kata dewan juri Sydney.
Mickila Jahnsen mengatakan dia bertemu Evie Amati (26), melalui aplikasi kencan Tinder sebelum serangan.
Dia minum-minum dengan Amati dan teman-temannya sebelum tiga dari mereka masing-masing mengambil kapsul yang mereka yakini ekstasi.
Amati kemudian mengiriminya pesan Facebook, Jahnsen langsung menyebutnya seorang "psikopat".
Jahnsen memberikan bukti di sidang Pengadilan.
Video Amati menggunakan kapak untuk menyerang dua pelanggan di mini market 7-Eleven diputar ke dewan juri pada hari Selasa.
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR