Advertorial
Intisari-Online.com -Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengaku rumahnya dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal paraKamis (19/7/2018).
Polisi pun langsung bertindak dengan mulai melakukan oleh TKP di rumah yang beralamat diJalan. KH Ahmad Madani No 199D, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat tersebut.
"Alhamdulillah polisi sangat sigap dan sudah hadir di rumah saya. Kebetulan saya sedang di luar kota," ujar Mardani melalui pesan singkat, Kamis (19/7/2018), seperti dilansir kompas.com.
Baca juga:Kesalahan Besar Pengemudi Mobil Matik yang Sering Disepelekan, Apakah Anda Salah Satunya?
"Alhamdulillah tidak ada yang terbakar," tutur Mardani mengenai dampak dari serangan tersebut.Istilah "bom molotov" kemungkinan besar tidak terlalu asing terdengar di telinga orang Indonesia.
Bom ini kerap digunakan saat terjadi kerusuhan karena dianggap mudah dibuat dan cukup membuat efek 'seram' dengan ledakan dan api yang muncul akibatnya.
Namun, tahukan Anda sejarah dari bom ini? Apalagi soal namanya yang 'berbau' Rusia.
Untuk mengetahui sejarah bom 'rumahan' tersebut, mari kita simak artikel berjudul "Apa Itu Bom Molotov?" yang tayang dikompas.com berikut ini.
--
Di Indonesia, penggunaan bom molotov biasanya identik dengan pergerakan mahasiswa. Simak saja, pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang bersama masyarakat akrab dengan jenis bom yang satu itu.
Nah, polisi nampaknya harus bekerja keras mencari siapa yang meletakkan 10 bom molotov di rangkaian kereta api Cirebon Ekspress KA 91 untuk rute Cirebon-Jakarta , Selasa (29/7). Kenapa harus ekstra keras, karena siapa pun dapat membuat bom itu.
Molotov memang sangat mudah dirakit. Siapa pun dapat membuatnya dari botol yang biasa diisi oleh bensin dan diberikan sumbu. Bom ini hanya memberikan efek terbakar. Sebelum dilemparkan sumbu bom dibakar terlebih dahulu.
Awalnya, bom molotov digunakan pejuang Finlandia dalam menghadang invasi Uni Soviet pada perang musim dingin 30 November 1939. Bom sederhana ini cukup ampuh menjebak dan merusak tank -tank Uni Soviet.
Akibat serangan molotov, awak tank pun terpaksa keluar dari perlindungan baja tank, untuk menghadapi dua ancaman yakni serangan tembakan pasukan Finlandia dan musim dingin Finlandia yang ganas.
Dari mana asal kata Molotov? Kata Molotov yang dimaksud adalah Vyaceslav M. Molotov, Menteri Luar Negeri Uni Soviet pada masa pemerintahan Joseph Stalin, yang menandatangani perjanjian baik dengan Jerman /pemerintahan Nazi dan Jepang.
Meski jenis bom ini sederhana, namun efek yang ditimbulkan jika bom itu membakar rangkaian kereta api tentu tidak kita inginkan. Bila bom itu terbakar tentu dapat berpotensi menyebabkan korban jiwa.
Baca juga:Anak Kembar 3 Tahun Ini Dikurung dalam Lemari agar Orangtuanya Bisa Bekerja