Intisari-Online.com - Skoliosis merupakan kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang belakang.
Biasanya, skoliosis akan membentuk tulang belakang menjadi ke samping, dan kelengkungan tersebut akan bertambah seiring berjalannya usia.
Skoliosis dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa.
Pada anak-anak, skoliosis dapat tumbuh menjadi kondisi yang serius karena dapat berkembang sangat cepat seiring pertumbuhannya.
“Skoliosisis dapat terjadi sejak balita dan kanak-kanak yaitu usia 0-3 tahun (infantile), 4-9 tahun (juvenile), 10-19 tahun (adolescent), dan lebih dari 19 tahun (adult),” ungkap Dr dr Ninis Sri Prasetyowati, Sp KFR, konsultan ahli dari klinik Skoliosis Care.
Ia menambahkan bahwa progresivitas skoliosis terjadi pada umur 10-18 tahun. Artinya, di masa tersebut pembengkokan tulang belakang bergerak secara cepat.
“Skoliosis akan bertambah 1 sampai 3 derajat tiap tahun. Itu pasti,” ungkap Labana Simanihuruk, ahli fisiologi dan anatomi saat ditemui di Cikini, Selasa (17/07/2018).
Sayangnya, gejala awal skoliosis jarang sekali disadari oleh penderitanya, walaupun dapat dilihat secara fisik.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya skoliosis: mengecek apakah bahu asimetris atau tidak, melihat tonjolan tulang bahu, dan memeriksa ada tidaknya lengkungan yang terlihat pada tulang pinggang dan pinggul.
Jika penyakit ini sudah lebih parah, maka akan memunculkan gejala seperti gampang pegal, sakit di punggung dan pundak.
Pada dasarnya, skoliosis tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan kematian jika tidak dilakukan tindakan lebih lanjut.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR