Intisari-Online.com- Dua ribu tahun yang lalu, pemakaman bukanlah hal yang tenang dan muram seperti sekarang.
Prosesi pemakaman Romawi Kuno bahkan disebut sebagai karnaval dengan berbagai musisi, aktor, dan lain-lain yang tumpah ruah di jalanan.
Pemakaman dimulai dengan prosesi di mana sekelompok orang akan turun ke jalan membawa mayat dari nekropolis untuk dikremasi.
Bahkan sebagai tanda penghormatan, massa itu disewa sebanyak-banyaknya dan sebesar mungkin.
Baca Juga: Maksud Hati Ingin Curhat eh Fatmawati Malah Ditembak Bung Karno dengan Pernyataan Cinta
Pertunjukan itu dianggap sebagai penanda bahwa banya orang yang mencintai mendiang.
Semakin kaya mendiang, akan semakin ramai prosesi pemakamannya.
Sedangkan bagi yang kurang mampu mungkin hanya mampu membayar satu orang sebagai peniup peluit.
Disewa Untuk Berduka
Ada juga orang yang bertugas untuk meraung-raung sedih.
Saking berlebihannya, Roma hingga membuat undang-undang yang melarang pelayat sewaan ini untuk mencabik-cabik rambut dan menggaruk-garuk wajah mereka sendiri.
Baca Juga: (Foto) Misterius, Inilah 7 Penampakan Luar Angkasa yang Berhasil Terekam Kamera NASA
Disewa Untuk Meniru
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR