Intisari-Online.com - Pemakaman Colon di Havana, Kuba, dinamai oleh Christopher Columbus, penemu Benua Amerika.
Pemakaman ini sangat terkenal karena banyak memorial dan makam yang rumit tetapi juga kepadatannya.
Sejak dibuka pada tahun 1876, lebih dari satu juta orang telah dimakamkan di sana, ini menjadi kuburan yang aktif, mayat baru tiba setiap harinya.
Untuk memberi ruang bagi kuburan-kuburan baru, kuburan tua digali setiap tiga tahun dan sisanya dikotakkan dalam tempat pemakaman.
Namun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, tulang-tulang yang paling tidak hormati dibuang di tempat terbuka.
Di masa lalu, jauh sebelum Pemakaman Colon didirikan, Havana tidak memiliki tanah pemakaman formal.
Sebaliknya, orang-orang yang mati diletakkan di ruang bawah tanah katakombe gereja lokal.
Pada tahun 1806, pemakaman pertama Havana, Espada, dibuka sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan populasi dan kelangkaan lahan gereja yang dapat digunakan untuk pemakaman.
Sepanjang awal hingga pertengahan 1800-an, jutaan kematian terjadi setelah, epidemi kolera di seluruh dunia dari Asia ke Eropa, Inggris dan Amerika, serta timur ke China dan Jepang.
Pemakaman di seluruh dunia dibanjiri mayat, dan Pemakaman Espada juga juga merasakanya.
Ketika wabah kolera meningkat pada tahun 1868, penduduk Havana menyadari mereka akan membutuhkan pemakaman yang lebih besar.
Kurang dari satu dekade kemudian, Kuburan Colon dibuka dan Pemakaman Espada ditutup.
Source | : | Amusing Planet |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR