Intisari-Online.com - Buku karya John Grey, Men are from Mars, Women are from Venus menggambarkan bagaimana laki-laki dan perempuan melihat dunia dengan kacamata yang berbeda.
Ternyata, laki-laki dan perempuan mempunyai cara yang berbeda pula dalam melihat uang, atau dalam hal ini, mengelola uang.
Perbedaan itu membuat adanya semacam pembagian keuangan di beberapa pasangan suami istri.
Masalah cicilan rumah, misalnya, dipegang oleh suami, bersama dengan pembayaran tagihan-tagihan lain, seperti telepon, TV kabel, listrik, PAM, dan sebagainya.
Baca juga: Ngawur! Hanya Demi Beli Kucing Mahal, Direktur Keuangan Ini Korupsi Hingga Rp6,9 Miliar
Istri memegang tanggung jawab belanja bulanan dan kepentingan anak, termasuk pembayaran asuransi pendidikan anak, kesehatan, dan sejenisnya.
Namun apakah pembagian keuangan di antara suami dan istri itu perlu?
Benny Rahardjo, Financial Planner dari QM Financial, mengemukakan bahwa sebetulnya masalah perencanaan keuangan keluarga bukan masalah gender.
Yang paling penting adalah kesepakatan pembagian tugas antara antara suami dan istri.
Benny menambahkan, sebenarnya pembagian tanggung jawab keuangan antara suami dan istri sudah tidak lagi relevan pada zaman sekarang. Sekarang, dengan e-payment, semua dimudahkan.
Memang, diakui Benny, ada perbedaan cara belanja antara perempuan dan laki-laki.
Dituturkan Benny, perempuan cenderung sering belanja, namun kecil-kecil, baik nominal harga dan jumlahnya. Misalnya, belanja tas, sepatu, baju, dan sejenisnya.
Nah, kalau laki-laki, belanjannya jarang, namun sekali belanja, barangnya besar dan harganya mahal!
“Perempuan masih bisa mengontrol dalam hal besaran. Kalau lelaki, impuls belanjanya lebih kecil, tapi kalau sudah mengingini sesuatu, dia sudah tidak peduli dengan harga,” kata Benny.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR