Sudah Dipastikan, Baterai Jadi Biang Keladi Terbakarnya Galaxy Note 7

Hery Prasetyo

Editor

Galaxy Note 7 yang dianggap produk gagal, akan segera memiliki penerusnya.
Galaxy Note 7 yang dianggap produk gagal, akan segera memiliki penerusnya.

Intisari-online.com - Akhirnya, Samsung secara resmi mengumumkan bahwa baterai merupakan biang keladi ledakan Galaxy Note 7. Menurut hasil penyelidikan Samsung, sumber masalah berasal dari dua hal berbeda di dua baterai rancangannya.

Seperti diketahui, banyak aksus Galaxy Note 7 meledak di ebrbagai negara. Sehingga, Samsung merilis unit pengganti dengan desain baterai baru. Namun, baterai itu pun tetap bermasalah.

Dalam temu pers, Samsung memulai dengan permintaan maaf. "Saya benar-benar meminta maaf kepada pelanggan kami," tutur DJ Koh, Samsung Electronics Mobile Chief.

(Samsung Bakal Membunuh Galaxy Note 7)

"Sebagai langkah pertama untuk mendapatkan kembali kepercayaan Anda, penting untuk memberikan pemahaman mengenai masalah ini (mudah terbakarnya Galaxy Note 7)," imbuhnya.

Berdasarkan hasil investigasi, baterai yang dirilis di Galaxy Note 7 pertama, memiliki kelemahan desain di pojok kanan atas yang bisa menimbulkan korsleting.

Casing eksternal baterai juga dinilai terlalu kecil untuk komponen yang ada di dalamnya. Akibatnya, elektroda baterai yang ada di dalamnya mengalami pembengkokan dan posisi ujung elektroda negatif menekan pojok kanan atas casing baterai.

Sementara itu, baterai jenis kedua yang dipasang di unit pengganti memiliki kendala dalam proses manufakturnya. Baterai tersebut mudah terbakar karena ada cacat dalam proses pengelasan.

('Gentle', Presiden Samsung Membungkuk Meminta Maaf untuk Semua Masalah yang Disebabkan Galaxy Note 7)

Hal itu terjadi karena pabrikan baterai terlalu terburu-buru memproduksi baterai demi memenuhi tuntutan kebutuhan. Bagian yang tidak dilas secara sempurna itu mudah menimbulkan korsleting di komponen baterai.

Sebelumnya, para pengamat dan ahli memprediksi ukuran baterai yang tidak umum membuatnya mudah terbakar. Baterai Note 7 yang bermasalah di batch pertama diketahui diproduksi oleh anak usaha Samsung sendiri, SDI.

(5 Langkah Penting Samsung Selesaikan Kasus Galaxy Note 7)

Sementara itu, baterai batch kedua yang berada di dalam unit pengganti adalah buatan Amperex Technology.

Petinggi Samsung AS mengatakan, jika tidak ada cacat dalam unit baterai pengganti, kemungkinan Galaxy Note 7 masih beredar di pasaran hingga sekarang.

Artikel Terkait