Intisari-Online.com – Kebakaran hebat yang terjadi di Blok III Pasar Senein, Kamis (19/1) yang diduga karena karena korsleting, perlu menjadi pelajaran bagi kita semua. Kalau bencana kebakaran dapat terjadi dengan mudahnya bila kita abai memperhatikan risiko yang bisa menyebabkannya. Sebenarnya, hanya dengan beberapa tindakan pencegahan sederhana dan akal sehat, kebakaran bisa dicegah. Nah, berikut langka yang diperlukan untuk mengurangi risiko kebakaran di rumah kita.
1. Jangan merokok di tempat tidur
Ambil contoh di negara Amerika Serikat. Di sana kebakaran karena merokok sembarangan telah merenggut jiwa manusia paling banyak dalam kasus kematian akibat api. Oleh sebab itu, jangan biarkan rokok, cerutu, dan pipa api berada di kamar tidur. Selain itu, kita juga perlu berhati-hati, jangan sampai ada rokok yang menyulut api dekat perabot apa pun di dalam rumah. Nah, bila membuang puntung rokok, pastikan sudah tidak ada sisa api.
Siapkan alat pemadam api Pepatah “sedia payung sebelum hujan” cukup relevan pada langkah yang satu ini. Sediakanlah selalu alat pemadam api di dapur. Akan lebih baik lagi bila kita memiliki dua alat pemadam api yang bisa diletakan di garasi rumah. Yang terpenting, pastikan para anggota keluarga mengetahui cara menggunakan alat pemadam api tersebut. Selain itu, jangan pula lupa untuk memeriksa alat ini setiap tahunnya untuk memastikan tetap berfungsi dengan baik.
3. Adakan skema penyelamatan
Adakan skema penyelamatan Pastikan rumah Anda memiliki beberapa jalan keluar. Kalau perlu, belilah tangga pemadam kebakaran atau sarana lain untuk keluar dari jendela di lantai atas. Nah, sebaiknya ulangilah latihan menyelamatkan diri bersama anggota keluarga, seperti sekakan terjadi kebakaran sungguhan. Yang harus dicermati, jaga agar tangga itu tak terhalang oleh apa pun.
4.Pasang alat pendeteksi asap
Pasang alat pendeteksi asap Alat pendeteksi asap merupakan sarana keamanan yang sangat berharga. Semestinya setiap rumah harus dilengkapi dengan alat ini. Pasanglah alat pendeteksi asap di langit-langit kamar tidur, dan ditempat yang kemungkinan besar timbulnya api. Dapur atau garasi, misalnya. Pastikan kita memiliki alat pendeteksi asap di setiap lantai rumah. Lalu, periksalah alat tersebut setiap bulannya untuk memastikan batreinya masih berfungsi.
5. Memelihara peralatan listrik
Memelihara peralatan listrik Pastikan kalau pemasangan kabel listrik di rumah dalam kondisi baik. Kalau tidak yakin, mintalah bantuan tukang listrik yang berpengalaman untuk membetulkannya. Yang terpenting, hindari terlalu banyak membebani stopkontak dengan adaptor. Jangan pula meningkatkan ukuran sekring bila beban kabel sudah berlebihan.
Jika kita tidak menaikkan kapasitas kabel di dalam saluran itu, hal itu dapat menaikkan suhu kabel dan menimbulkan percikan api. Selain itu, jangan pula menarik kabel melintang di laintai melewati keset atau karpet. Kabel yang dibiarkan lama di bawah keset atau karpet bisa merusak isolasinya dan menimbulkan panas yang berlebihan, sehingga menimbulkan bahaya kebakaran.
NU berdiri di Surabaya oleh ulama-ulama terkemuka, terutama KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan KH Bisri Sansuri
29 Januari 2025: Hari Raya Imlek/Tahun Baru China
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting masyarakat Tionghoa, dimulai pada hari pertama bulan pertama penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh pada tanggal ke-15
23 Januari 1950: Peristiwa APRA Dipimpin Westerling
Peristiwa Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah kudeta militer yang terjadi di Bandung dipicu oleh keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) Agustus 1949. Dipimpin oleh Raymond Westerling.
15 Januari 1974: Peristiwa Malari Meledak di Jakarta
Malapetakan 15 Januari (Malari) adalah demonstrasi mahasiswa dan kerusuhan sosial dilatari di antaranya penentangan terhadap kebijakan investasi asing oleh Orde Baru. 11 orang meninggal dunia.
8 Januari 1855: Pangeran Diponegoro Meninggal Dunia di Makassar
Setelah memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada 1825-1830, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Makassar hingga meninggal dunia pada 5 Januari 1855.
7 Januari 1965: Indonesia Keluar dari PBB
Bung Karno putuskan Indonesia keluar dari PBB setelah Malaysia - yang dianggap sebagai negara boneka Inggris - diterima sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
2 Januari 1680: Pemberontakan Trunojoyo terhadap Mataram Islam
Pemberontakan Pangeran Madura ini berhasil memporak-porandakan Keraton Plered sehingga Amangkurat I melarikan diri ke arah Bata dan meninggal dalam perjalanan.
1 Januari 45 SM: Kalender Julian Berlaku untuk Pertama Kalinya
Kalender Julian adalah sistem penanggalan yang ditetapkan oleh Julius Caesar, sang diktator Republik Romawi yang berkuasa dari tahun 49 SM hinggga 44 SM.