Misteri Lingkaran-lingkaran Aneh di Gurun Namibia Akhirnya Terungkap

Mentari Desiani Pramudita
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Terungkap Mengapa Di Gurun Namibia Banyak Lingkaran-lingkaran Aneh.
Terungkap Mengapa Di Gurun Namibia Banyak Lingkaran-lingkaran Aneh.

Intisari-Online.com- Fenomena alam yang unik dan aneh sering terjadi. Salah satunya adalah banyak lingkaran-lingkaran di Gurun Namibia. Uniknya, lingkaran-lingkaran itu tampak dirancang dan terkoordinasi. Sehingga dari jauh akan terlihat seperti daratan pasir polkadot.

Nah, melihat fenomena ini, beberapa ilmuan sudah mendapatkan jawaban. Apa jawabannya?

Lingkaran-lingkaran aneh yang muncul di Gurun Namibia telah muncul puluhan tahun yang lalu. Bahkan sebuah pola lingkaran besar yang ada di padang pasir di Afrika bagian Selatan ini sudah berusia 60 tahun.

(Soal Genosida di Namibia Seabad yang Lalu, Jerman Berniat Meminta Maaf)

pola lingkaran besar yang ada di padang pasir di Afrika bagian Selatan ini sudah berusia 60 tahun.
pola lingkaran besar yang ada di padang pasir di Afrika bagian Selatan ini sudah berusia 60 tahun.
Pola lingkaran besar yang ada di padang pasir di Afrika bagian Selatan ini sudah berusia 60 tahun.
Banyak yang percaya ini merupakan jejak para dewa. Tapi beberapa ahli ekologi dari Universitas Princeton mengatakan, jika lingkaran yang mulai terdiri dari beberapa sentimeter sampai 25 meter ini adalah hasil dari konflik permanen yang terjadi pada rayap yang tinggal di bagian bawah Gurun Namibia.

“Ini adalah hasil klasik dalam ekologi,” ungkap Rob Pringle, salah satu dari tim peneliti.

Peneliti mengungkapkan jika kemungkinan ada konflik konstan antara satu koloni rayap dengan koloni yang lain. Mereka berkonflik agar menjamin kelangsungan hidup koloninya sendiri. Karena lingkungan sangat langka, hingga mereka menemukan tempat-tempat yang dianggap menyimpan nutrisi dan bersembunyi di bawahnya.

(Ada Warteg di Namibia?)

Namibia
Namibia
Lingkaran-lingkaran ini dibuat rayap untuk mencari nustrisi.
“Rayap akan bersaing. Jika mereka menemukan koloni lain, mereka mencoba membunuhnya dan memperluas wilayah mereka sendiri,” kata Corina Tarnita, seorang peneliti. Tapi jika koloni-kolini itu adalah lawan yang seimbang, maka mereka tidak akan melakukan perlawanan dan berakhir dengan membagi batas wilayah masing-masing, lanjutnya.

Penjelasan ini hampir mirip dengan hipotesis rayap yang ada di daerah Australia. D mana mereka membagi tempat-tempat yang ada nutrisinya. Tempat-tempat itu biasanya di bawah permukaan yang lembab.

Seorang peneliti, Michael Byrne juga membenarkan. Kondisi lingkaran-lingaran itu memungkinkan mengumpulkan air hujan sebanyak-banyaknya. Sebab, air bisa memasok nutrisi lebih banyak jika terkena matahari. “Ini jelas menguntungkan rayap,” ungkap Michael.

Untuk sementara, itulah jawaban yang paling masuk akal ketika mengingat banyaklah lingkaran-lingkaran yang brutal di Gurun Namibia. Apakah Anda setuju? Atau punya jawaban lain?

slide 8 to 10 of 6

Artikel Terkait