Advertorial

Skuadron Pemburu Badai USAF, yang Para Pilotnya Makin Bersemangat Terbang Justru ketika Badai Datang

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Kendati tugas para personel 53rd WRS beresiko tinggi, belum pernah ada pesawatnya yang jatuh. Benar-benar jagoan.
Kendati tugas para personel 53rd WRS beresiko tinggi, belum pernah ada pesawatnya yang jatuh. Benar-benar jagoan.

Intisari-Online.com -Dalam dunia penerbangan baik sipil maupun militer jika sedang ada badai datang maka pesawat yang sedang terbang disarankan untuk menghindar atau pindah jalur penerbangan.

Pasalnya badai dalam kekuatan besar bisa membuat pesawat ‘terbanting’ lalu mengalami kerusakan teknis dan bisa jatuh.

Tapi doktrin untuk sebisa mungkin menghindar jika bertemu badai saat terbang itu tidak berlaku bagi skuadron udara pemburu badai United States Air Force (USAF), 53rd Weather Reconnaissance Squadron (53rd WRS).

Pasalnya sebagai sakdron pemburu badai, pesawat-pesawat C-130 Hercules 53rd WRS yang telah dirancang secara khusus justru makin bersemangat terbang ketika badai berkekuatan besar sedang datang.

Tujuan pesawat-pesawat 53rd WRS mendekati badai bahkan kadang memasuki wilayah badai yang sedang mengamuk itu adalah untuk melakukan penelitian.

Baca juga:Bermula Dari Menerbangkan Balon Udara, Kini USAF Jadi Kekuatan Angkatan Udara Terbesar di Dunia

Hasil analisis badai menggunakan peralatan khusus yang ada di pesawat kemudian dilaporkan kepada pusat pengamat badai di National Hurricane Center (NHC), Miami, AS setiap akhir pekan.

Analisa tentang jenis badai dan efeknya terhadap kondisi cuaca serta berpotensi berbahaya atau tidak itu kemudian ditransmisi melalui jaringan satelit yang selanjutnya menjadi ‘berita ramalan cuaca’ dan disiarkan oleh berbagai media.

Agar memperoleh data yang akurat tentang kondisi badai, pesawat-pesawat pemburu badai 53rd WRS secara rutin terbang dari Carolina Utara hingga Laut Karibia.

Jika sedang ada badai datang pesawat-pesawat 53rd WRS segera mendekat atau langsung berada di tengah badai untuk melakukan analisa terhadap tekanan badai, kecepatan angin, suhu udara, dan lainnya lalu hasilnya langsung dikirmkan ke NHC.

Kendati tugas para personel 53rd WRS beresiko tinggi karena selalu berada sedekat mungkin di kawasan yang sedang dilanda badai, belum pernah ada pesawatnya yang jatuh.

Baca juga:Berikut Wilayah yang Diprediksi BMKG Bakal Mengalami Hujan Badai Pada Hari Minggu Ini

Sebagai satu-satu skadron pemburu badai di USAF, 53rd WRS kekuatannya bahkan terus ditingkatnya sehingga bisa bertugas memburu badai dari Laut Atlantik hingga Hawai selama 24 jam.

Artikel Terkait