Advertorial

Dari Kalender hingga 'Koran,' Inilah 5 Inovasi yang Membuat Dunia Modern Berutang Banyak pada Peradaban Romawi Kuno

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Si kembar hidup untuk mengalahkan raja itu dan menemukan kota mereka sendiri di tepi sungai pada 753 SM Setelah membunuh saudaranya.
Si kembar hidup untuk mengalahkan raja itu dan menemukan kota mereka sendiri di tepi sungai pada 753 SM Setelah membunuh saudaranya.

Intisari-Online.com- Menurut legenda, Roma didirikan oleh Romulus dan Remus, putra kembar Mars, sang dewa perang.

Dibiarkan tenggelam dalam keranjang di Tiber oleh raja Alba Nobga di dekatnya dan diselamatkan oleh serigala betina.

Si kembar hidup untuk mengalahkan raja itu dan menemukan kota mereka sendiri di tepi sungai pada 753 SM Setelah membunuh saudaranya.

Terlepas dari awal legenda itu, Roma Kuno telah mewarisi beberapa inovasi yang sungguh menakjubkan.

Baca Juga:Dokter Ini Klaim Bahwa Michael Jackson Pernah 'Dikebiri Secara Kimiawi' oleh Ayahnya Demi Mempertahankan Suara

Dilansir dari history.com, berikut 5 diantaranya:

5. Beton

Banyak struktur Romawi kuno seperti Pantheon, Colosseum, dan Forum Romawi masih berdiri hingga hari ini berkat perkembangan semen dan beton Romawi.

Baca Juga:Jarang Diperhatikan, Inilah 4 Kekurangan Ponsel Xiaomi yang Membuat Anda Berpikir Ulang Untuk Membelinya

Beton Romawi mungkin tak sekuat beton modern, tapi telah terbukti sangat tahan lama berkat resep uniknya.

Yakni menggunakan kapur mati dan abu vulkanik yang dikenal sebagai pozzolana untuk membuat pasta lengket.

Dikombinasikan dengan batuan vulkanik yang disebut tuf, semen kuno ini membentuk beton yang secara efektif dapat menahan kerusakan kimia.

4. 'Koran'

Baca Juga:Ratu Elizabeth II Melotot Ketika Putri Diana Memilih Cincin Pertunangannya dengan Pangeran Charles

Bangsa Romawi dikenal berkontribusi pada budaya 'koran' melalui penggunaan teks resmi yang merinci masalah militer, hukum dan perdata.

Dikenal sebagai Acta Diurna, atau "tindakan sehari-hari," surat kabar-surat kabar awal ini ditulis dengan logam atau batu dan kemudian ditempelkan di daerah Forum Roma.

Acta diyakini pertama kali muncul sekitar 131 SM dan berisi rincian kemenangan militer Romawi, daftar permainan dan pertarungan gladiator, pemberitahuan kelahiran dan kematian bahkan kisah-kisah kemanusiaan.

Baca Juga:Suriah Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Israel Lagi, Apakah Ini Pertanda AU Isarel Makin Payah?

3. Jalan Raya

Untuk memastikan administrasi yang efektif dari domain yang luas, bangsa Romawi membangun sistem jalan paling canggih yang pernah dilihat dunia kuno.

Sebagian besar jalan-jalan Romawi ini masih digunakan hingga saat ini.

Baca Juga:Inilah Alasan Pangeran William dan Kate Middleton Tidak Pernah Berpegangan Tangan di Depan Publik

Bangsa Romawi membangun lebih dari 80.000 km jalan pada tahun 200 M, terutama dalam pelayanan penaklukan militer.

2. Kalender Julian

Kalender Gregorian yang kita pakai saat ini memiliki hubungan erat dengan kalender Romawi kuno, kalender Julian.

Baca Juga:Foto Mata Merah Karena Pembuluh Pecah Akibat Main Ponsel Saat Tidur Jadi Viral, Ini Fakta Sebenarnya

Kalender Julian diusulkan oleh astronom Sosigenes dan diberlakukan sejak masa Julius Caesar.

Menurut penanggalan ini, satu tahun terdiri dari 365 hari dan 6 jam.

Kalender ini digunakan secara resmi di seluruh Eropa, sampai kemudian ada reformasi penggunaan Kalender Gregorius pada 1582 oleh Paus Gregorius XIII.

1. Teknik operasi saat pertempuran

Baca Juga:‘Keluarkan Semua Muridku Dulu, Tidak Apa-apa Aku yang Terakhir Dikeluarkan’, Kata Pelatih yang Terjebak di Gua di Thailand

Bangsa Romawi menciptakan banyak alat bedah dan memelopori praktik operasi caesar.

Tetapi kontribusi mereka yang paling berharga adalah praktik pembedahan di medan perang.

Di bawah kepemimpinan Augustus, mereka membentuk korps medis militer.

Mereka dilatih khusus dan telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya melalui penggunaan inovasi medis Romawi seperti torniket hemostatik dan klem bedah arteri untuk menghentikan pendarahan.

Baca Juga:Berkenalan dengan Orang-orang Jarawa, Suku Kuno Hampir Punah dan Hidup di Pulau Andaman yang Dekat dengan Sumatera

Artikel Terkait