Intisari-online.com—Miskonsepsi yang sering terjadi pada masyarakat adalah merasa aman dari kanker payudara gara-gara tidak ada riwayat penyakit ini pada keluarga sebelumnya. Padahal, screening payudara tetap penting.
Menurut dr. Med. Luqman Adji Saptogino, Sp.Rad (K), Sp, KN, dokter spesialis radiologi kedokteran nuklir RS Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta, ¾ perempuan yang mengalami kanker payudara, sebelumnya tidak pernah memiliki gejala dan riwayat penyakit pada keluarga. Melihat kenyaatan ini, masih beranikah kita mengabaikan pentingnya screening untuk mendeteksi kemungkinan kanker payudara?
Seperti yang kita ketahui, gerakan Periksa Payudara Sendiri (SADARI) merupakan cara paling sederhana untuk melihat dan merasakan perubahan fisik pada payudara. Nah, sekiranya kita melihat ada gejala yang tidak biasa pada payudara, pemeriksaan dari dokter dapat dilakukan. Semakin dini dideteksi, semakin mudah penanganannya.
(Ini Dia, Lima Cara Sederhana untuk Terhindar dari Kanker Payudara
Dewasa ini, seiring perkembangan teknologi pencitraan medis, pemeriksaan dokter semakin didukung dengan peralatan diagnosis yang semakin canggih. Umumnya, teknologi diagnosis yang digunakan untuk mendeteksi kanker payudara adalah dengan menggunakan mammografi dan ultra sound.
klik "2" untuk melanjutkan membaca.
(Inilah Beberapa Penggunaan Istilah Medis yang Salah (1))