Intisari-Online.com -Sebuah keluarga di Minnesota, AS, mengumpulkan donasi untuk membiayai penelitian mengenai penyakit kanker. Uniknya, ia melakukannya dengan menjual hasil bercocok tanam selama bertahun-tahun.
Jerica Olson bersama orang tuanya, Joel dan Rhonda Olson telah menjual labu selama 10 tahun dan menyumbangkan sebagian hasilnya untuk biaya penelitian kanker payudara.
“Kami telah hidup bersama seorang nenek yang menderita kanker payudara. Semua orang dapat berhubungan satu sama lain. Jadi kami pikir kami akan melakukan bagian kami untuk membantu,” ungkap Jerica Olson.
Keluarga ini adalah salah satu dari sekian banyak petani yang menanam labu untuk menyumbangkan sebagian keuntungannya ke Pink Pumpkin Patch Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang dibuat pada tahun 2012 untuk mengumpulkan dana dari penjualan labu merah yang nantinya akan disalurkan ke organisasi penelitian kanker payudara.
Olson mengatakan sebelumnya ayahnya mendengar tentang Pink Pumpkin Patch Foundation pada radio. Ia kemudian memutuskan untuk mengajak para petani lainnya dan kemudian memulai menanam labu serta membeli benih labu merah muda.
Labu yang ditanam kemudian tumbuh dengan subur dan produksinya pun terus meningkat. Ini disebabkan karena cuaca dan kondisi lahan yang cocok dengan tanaman labu.
Dalam penjualannya, setiap labu akan dihargai US$ 5 dengan US$ 1 akan disumbangkan ke Pink Pumpkin Patch Foundation.
Sejauh ini, Olson mengatakan ia telah mendapat respon yang sangat positif dari masyarakat terutama dari penderita kanker. Beberapa pembeli labu juga membagikan kisahnya. Misalnya saja seorang wanita yang membeli labu untuk membantu seorang gadis 6 tahun yang didiagnosa menderita kanker payudara.
“Ketika Anda mendengar tentang hal-hal seperti itu, Anda merasa seperti harus melakukan sesuatu,” kata Olson. Olson kemudian berencana untuk terus menanam labu.
(grandforksherald.com)